Tuesday, March 1, 2016

Surah Qaaf Ayat 1 - 22





Pengenalan

Surah ini adalah surah yang ke 50 dan mengandungi 45 ayat. Semua ayat-ayat di dalam surah ini diturunkan di Mekah kecuali ayat 38 diturunkan di Madinah. Surah ini merupakan permulaan kelompok surah Al Mufashshal iaitu kelompok surah-surah pendek menurut pendapat yang sahih. Ada juga pendapat yang tidak sahih mengatakan bahwa kelompok surah al Mufashshal ini bermula dari surah Al Hujurat. Dan ada pula yang mengatakan ianya bermula dengan surah An Naba’.

Sepertimana yang kita tahu surah yang ditrunkan di Mekah adalah berkisar tentang akidah dan kepercayaan Allah yang Maha Esa dan tiada Tuhan selain dariNya. Di dalam surah ini menekankan tentang peringatan kematian, hidup sesudah mati, tentang bahaya hari kiamat, bahawasanya jika pada masa di dunia ini umur kita sampai dan kita mati, namun urusan kita belumlah selesai sampai setakat itu sahaja. Sesudah mati kita akan dibangkitkan semula dan akan dihisab dan dihitung segala apa yang telah kita lakukan semasa hayat di dunia.

Surah ini memberitahukan kepada kita tentang gambaran-gambaran hidup, gambaran mati, gambaran reput dan hancur, kemudian bangkit semula dari kubur dan juga perhimpunan mahsyar.

Di dalam hidup ini ada lagi manusia yang tidak percaya kepada perkara-perkara yang sepertimana disebutkan di atas. Mereka hidp dengan tidak mempunyai harapan. Kalau sudah mati, kembali menjadi tanah maka habis sudah semuanya. Selesai. Tetapi ada jugayang hati mereka yang percaya tetapi mereka takut untuk menyebutnya. Kerana mereka masih takut untuk bercerai dari hidup di dunia. Bahkan ada pula yang menentang dan mengingkari jika ada orang menyebutnya. Bukan tidak percaya, tetapi mereka takut untuk menghadapi kenyataan. Inilah yang akan diterangkan di dalam surah ini.





Qaaf Ayat 1 Hingga 3

1 - Qaaf. Demi Al Quran yang sangat mulia.

2 - (mereka tidak menerimanya) bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari (kalangan) mereka sendiri, Maka berkatalah orang-orang kafir :”Ini adalah suatu yang Amat ajaib”.

3 - Apakah Kami setelah mati dan setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi) ?, itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin.

“Qaaf” adalah termasuk salah satu huruf Hijaiyyah yang disebutkan pada permulaan beberapa surah,  seperti firman Allah Ta’ala:  Thaa siin, haa miim, alif laam miim, nuun, shaad, dan lain sebagainya. Hanya Allah saja yang mengetahui maksud sebenar dari huruf-huruf tersebut. Demikian yang dikemukakan oleh Mujahid dan ulama lainnya.

Demi Al Quran yang sangat mulia.
Dalam ayat ini Allah telah menyatakan sumpah peringatanNya, untuk menjamin kesucian dan kemuliaan Al Quran, bahwa isinya bukanlah kata-kata yang sia-sia dan kata-kata terbuang yang tidak berfaedah. Ianya adalah peringatan, pengajaran dan pedoman hidup.

Allah telah memulakan penerangannya dengan sumpah dan ini menunjukkan bahwa apa yang akan diterangkanNya di dalam surah ini selepas ini adalah sesuatu yang amat besar dan penting sekali. Penting untuk diambil perhatian oleh orang-orang yang beriman. Bahkan lagi penting untuk para musyrikin yang tidak percaya kepada hari kebangkitan selepas mati.

Orang yang tercengang-cengang mendengar amaran dan ancaman yang diberitahukan oleh nabi ini bukanlah orang-orang kafir saja. Tetapi termasuk juga orang-orang yang beriman. Tetapi orang-orang yang beriman ini meskipun mereka tercengang, mereka tetap percaya, tetap beriman bahwasanya kejadian itu akan terjadi. Ini adalah kerana penyampainya adalah baginda nabi sendiri. Jadi mustahil kalau baginda sebagai seorang utusan Allah, menyampaikan sesuatu berita yang dusta kepada umat manusia. Tambahan lagi apabila rasul-rasul terdahulu yang diutuskan Allah, semuanya membawa berita yang benar belaka. Semua rasul-rasul itu ada membawa berita tentang kehidupan kedua, tentang manusia yang akan dihidupkan kembali setelah matinya.

Tetapi orang-orang kafir, mereka tidak percaya kepada hari kebangkitan ini. Jadi apabila mereka mendengar khabar dari baginda nabi yang menceritakan tentang hari kebangkitan ini, mereka tercengang dan tidak percaya. Mereka kata yang ini adalah sesuatu yang ajaib, sesuatu yang tidak mungkin akan berlaku. Bagi mereka, kalau orang sudah mati, maknanya sudah tamatlah riwayatnya. Tidak ada apa-apa lagi. Jadi mereka amatlah berasa hairan mengapa mereka didatangi seorang rasul yang memberikan peringatan dan menakut-nakutkan mereka dengan adanya api neraka setelah mereka nanti dibangkitkan dari kubur. Bagi mereka peringatan ini sungguh ajaib. Apakah benar sesudah mati dan menjadi tanah nanti mereka akan dihidup semula? Mereka amat merasakan bahwa perkara sebegini sangat tidak dapat diterima akal.







Qaaf Ayat 4 Dan 5

4 - Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang dihancurkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh) mereka, dan pada sisi Kamipun ada kitab yang memelihara (mencatat).

5 - sebenarnya, mereka telah mendustakan kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka, Maka mereka berada dalam Keadaan kacau balau.

Kehairanan orang-orang kafir yang menyebabkan ragu-ragu tentang hari kebangkitan itu telah diyakinkan oleh Allah dengan memberikan dalil, yang dinyatakanNya, bahwa daging dan tulang belulang dari mayat mereka yang sudah dihancurkan oleh bumi dan dimakan tanah itu, sesungguhnya diketahui Allah ke mana perginya, dan menjadi apa ia. Maka sesungguhnya dengan mudah Allah dapat mengumpulkan semuanya dan membangkitkan mereka semula seperti sedia kala. Ianya tiada apa yang menghairankan bagi Allah. Apa lagi di sisi Allah sememangna terdapat kitab catatan mengenai bilangan dan nama-nama makhluk yang sudah hancur ditelan bumi. Iaitu yang dinamakan sebagai Lauh Mahfuz, yang menyimpan segala butir maklumat segala sesuatu dari sekecil-kecilnya hinggalah ke sebesar-besarnya.

Tetapi sebaliknya orang-orang kafir ini mereka mendustakan kebenaran Al Quran. Mereka mendustakan kebenaran sebaik saja diperdengarkan bacaan kepada mereka. Walhal sangat jelas ayat-ayat yang diberikan itu dengan penerangan yang sebenar-benarnya kepada mereka. Sangat menghairankan sekali sikap mereka ini yang menolak kebenaran. Tidak mahu terima kebenaran. Sedangkan mereka ini sentiasa hidup di dalam kegelisahan kerana sering menuduh bhawa Nabi Muhammad s.a.w. Seorang ahli sihir. Mereka berada di dalam keragu-raguan kerana menuduh ayat Al Quran itu hanyalah syair yang direka-reka. Mereka sentiasa berada di dalam keresahan kerana terus-terusan menolak kebenaran yang ada di dalam Al Quran yang Nabi Muhammad s.a.w. sampaikan kepada mereka. Ini membayangkan bahwa akal mereka sudah kacau dan tidak siuman lagi. Kebenaran yang disampaikan itu sebenarnya adalah selari dengan jiwa mereka, tetapi mereka berusaha untuk menolaknya. Kerana itulah jiwa mereka menjadi kacau dan tidak siuman.







Qaaf Ayat 6 Hingga 11
6. Maka Apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun ?

7. dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata,

8. untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah).

9. dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam,

10. dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun- susun,

11. untuk menjadi rezki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). seperti Itulah terjadinya kebangkitan.

Untuk menyuruh manusia berfikir dan mendekatkan diri mereka kepada kekuasaan dan kebesaran Allah, diajaklah mereka untuk memerhatikan keindahan yang ada di dalam alam sekelilingnya. Dalil mengenai kudhrat dan keesaan Allah diberikan menerusi ayat 6 hingga 11 ini.

Manusia disuruh memerhatikan langit yang ada di atas kepala yang begitu tinggi, tidak bertiang lagi kemas buatannya, tidak runtuh sentiasa tegap di atas, indah sekali dihiasi bintang-bintang. Ia diciptakan dengan kudhrat Allah. Tentu saja manusia yang sudah mati juga akan dihidupkan kembali dengan kudhrat Allah. Dan langit yang diciptakan itu tidak ada cacatnya, maka demikianlah pula manusia yang akan dihidupkan semula nanti. Mereka akan berkeadaan sempurnah sepertimana mereka hidup di dunia dahulu tanpa kurang sedikit pun anggotanya.

Dan lihatlah pula kepada bumi, yang diciptakan keadaan terbentang luas, dan dipacakkan gunung-gangang di atasnya untuk menetapkan agar penduduk tidak bergoncang. Serta ditumbuhkan di permukaannya bejenis-jenis tanaman yang indah menarik pemandangan mata yang melihat. Semuanya itu akan menjadi pandangan dan ingatan tentang kesempurnaan kudhrat Allah bagi setiap hambaNya yang mahu kembali memikirkan tentang keindahan ciptaan Allah.

Disuruh juga melihat betapa Allah telah menurunkan air hujan dari langit, iaitu air yang berkat kerana banyak faedah dan kegunaannya. Air adalah punca rezeki, kerana dengan air itulah akan tumbuhnya tanaman di perkebunan dan biji-bijian serta lagang-ladang yang akan dituai untuk mendapatkan hasil. Dan kebun buah-buahan yang lain, terutama kebuh buah kurma yang tinggi pohonnya dari jenis pohon berakar serabut dan mayagnya yang bersusun-susun dengan banyaknya, ia akan menjadi putik lalu kemudian akan berbuah untuk menjadi makanan kepada manusia sebagai rezeki mereka termasuk rezeki sekalian makhluk.

Dan dengan air juga Allah menghidupkan negeri yang mati kerana tanahnya kering dan gersang. Setelah ditimpa hujan ia akan melembap dan menumbuhkan berjenis-jenis tumbuh-tumbuhan dan bunga, menjadilah ia subur dan makmur kerana dapat mengeluarkan hasil untuk kehidupan penduduknya. Maka akan seperti itu pulalah keadaan orang-orang yang mati. Apabila Allah bangkitkan dari kubur mereka akan hidup semula. Tidak ubah seperti hidupnya tumbuh-tumbuhan yang dijelaskan tadi. Betapa orang-orang kafir hendak menyangkalnya?







Qaaf Ayat 12 Hingga 15

12. sebelum mereka telah mendustakan (pula) kaum Nuh dan penduduk Rass dan Tsamud,

13. dan kaum Aad, kaum Fir’aun dan kaum Luth,

14. dan penduduk Aikah serta kaum Tubba’ semuanya telah mendustakan Rasul- Rasul Maka sudah semestinyalah mereka mendapat hukuman yang sudah diancamkan.

15. Maka Apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama? sebenarnya mereka dalam Keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru.

Allah mengugut bahwa kaum kafir musyrikin ini bakal ditimpakan seksa ke atas mereka sekiranya mereka mendustakan nabi Muhammad s.a.w. Sebagaimana yang telah ditimpakan ke atas umat terdahulu sepertimana kisah kaum Nabi Nuh yang telah ditimpakan kepada mereka azab banjir besar yang menenggelamkan mereka secara keseluruhan tiada yang bersisa lagi. Dan juga sepertimana penduduk Negeri Ar-Rass, kisahnya ini telah diceritakan di dalam surah al-Furqaan.

Kaum Thamud yang mendustakan nabi Salih lalu dibinasakan oleh Allah dengan panahan halilintar, Kaum Ad yang mendustakan Nabi Hud dibinasakan dengan turunnya angin ribut yang kuat. Kaum Firaun yang mendustakan Nabi Musa ditenggelamkan di dasar lautan. Kaum Lut yang mendustakan nabi Lut dibinasakan dengan diterbalikkan negeri mereka yang di atas menjadi ke bawah dan dihujani dengan batu dari tanah keras.

Penduduk Aikah di sebuah negeri perkebunan yang subur, tetapi kerana kezaliman mereka mendustakan nabi Syuaib maka Allah seksa mereka dengan menimpakan panas matahari selama 7 hari, kemudian Allah kirimkan api yang membakr dari awan tempat mereka berteduh.

Kaum Tubba’ Al Himyari, adalah nama raja negeri Yaman, yang telah masuk Islam. Dan telah menyeru rakyatnya untuk mengikutinya masuk Isalm. TEtapi mereka menolak dan mengingkari adanya hari kebangkitan sebagai orang yang berdosa. Lalu Allah binasakan mereka sehingga hancur lebur, dan keturunan mereka berserakan di merata-rata negeri.

Semua kaum yang disebutkan di atas telah mendustakan rasul sepertimana orang-orang kafir Quraisy itu. Maka  layaklah mereka untuk menerima seksaan.

Maka Apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama?
Ayat ini merupakan hiburan ataupun penawar kepada Nabi Muhammad s.a.w. yang selalu didustakan orang-orang kafir Quraisy yang menyangkal adanya hari kebangkitan itu. Sedangkan contoh-contoh mengenai umat-umat terdahulu yang menyangkal hari kebangkitan telah pun mereka ketahui telah dimusnahkan semuanya. Bermakna itu adalah ancaman kepada mereka juga sekiranya mereka tidak menerima dan tidak percaya kepada hari kebangkitan.

Dan Allah mencela mereka dengan pertanyaan, adakah mereka menyangka yang Allah akan penat setelah menciptakan alam yang sebesar ini? Dengan tujuh petala langit dan bumi? Dengan bintang-bintang dan bulan dan matahari semuanya? Apakah mereka menyangka bahwa keputusan Allah adalah terbatas sebagaimana kekuatan manusia yang mudah merasakan penat dan letih?

sebenarnya mereka dalam Keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru.
Allah menempelak mereka dengan mengatakan bahwa sebenarnya, mereka masih ragu-ragu bahwa Allah sanggup menghidupkan kembali yang sudah mati. Mereka berfikir pastinya Allah tidak akan berupaya untuk menciptakan kembali kejadianNya yang sudah tidak ada kepada penciptaan baru. Sangkaan demikian sungguh meleset dan sangatlah tidak tepat sekali. Allah jawab, bahwa Allah tidak pernah merasa letih ataupun lemah untuk mengadakan hari kebangkitan untuk mengulang kembali ciptaanNya yang lebih baru.








Qaaf Ayat 16

16. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,

Allah lebih tahu akan keadaan manusia dan bisikan hatinya, lebih dekat lagi kepadanya dibandingkan manusia itu sendiri dari kedua batang urat lehernya, padahal urat leher itu sudah sememangnya dekat pada diri manusia. Tetapi dibahasakan urat leher itu menandakan pengetahuan Allah yang dekat kepada manusia dan bukannya zat Allah.

Manusia ini adalah ciptaan Allah. Allah melebihkan keistimewaan manusia dari ciptaanNya yang lain di mana manusia telah dianugerahkan akal, fikiran, budi pekerti, perasaan, keinginan, cita-cita dan angan-angan. Maka segala apa yang dikenang di dalam hati manusia, segala apa yang difikir di dalam akal fikiran manusia, segala keinginan samada yang baik mahupun yang buruk, semuanya diketahui oleh Yang Maha Pencipta.

Apabila manusia memahami hakikat ini, sudah tentu manusia tidak akan berani mengeluarkan sepetah kata yang tidak diredhai Allah, malah tidak akan berani membiarkan hati membisikkan sesuatu fikiran yang tidak diperkenankan Allah. Ayat ini saja sudah cukup untuk membuat seseorang itu sentiasa takut, waspada, hati-hati dan tidak lalai dan cuai dari menghisab dan mengira setiap gerak geri sendiri.







Qaaf Ayat 17  Dan 18

17. (yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.

18. tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.

Dinyatakan di dalam dua ayat ini bahwa selain Allah berada dekat dengan kita, sedekat urat leher kita sendiri, ada lagi di kanan dan di kiri kita, terdapat dua malaikat yang selalu hadir dan sentiasa duduk berjaga dan memerhatikan gerak geri kita, desas desus kita, keluh kesah kita. Sehingga semua yang kita lakukan tidak ada yang terlepas dari catatan dan pengetahuan pengawal itu.

Satu malaikat akan berada di sebelah kanan kita untuk mencatat semua amalan baik yang kita lakukan. Dan satu malaikat lagi akan berada di sebelah kiri kita untuk mencatat segala amalan buruk yang kita lakukan. Semuanya akan dicatat dan tidak akan tertinggal satu apa jua pun.

Sebenarnya seluruh amalan manusia ini semuanya memang sedia berada di dalam pengetahuan Allah. Sebenarnya tidak perlu kepada mana-mana malaikat atau makhluk lain yang mencatatnya untuk menjadi rujukan Allah. Tetapi semua itu dibuat, segala amalan itu dicatat dengan secara terperinci titik butirannya semuanya adalah mengandungi hikmahnya.

Tujuan dua malaikat ini mencatat amalan kita adalah untuk menjadi bukti di lembaran kitab yang akan diberikan kepada setiap manusia pada hari kiamat nanti. Apa yang telah dikerjakan di dunia dahulu daripada lahir ke dunia sehinggalah menutup mata semuanya ada terkandung di dalam kitab itu. Jadi kita sebagai hambaNya yang telah mengetahui akan hal ini, sepatutnyalah kita mesti sentiasa mengawasi setiap tindak tanduk kita dan seharusnya kita memperbanyakkan melakukan amal kebaikan dan mengehentikan segala kejahatan.

Kata Al Hassan , apabila seorang anak Adam mati, dibentangkan di hadapannya pada hari kiamat, kitab amalannya dan disuruh baca. “Bacalah kitab engkau, sudah cukup dirimu sendiri pada hati ni untuk membuat perkiraan.”


Qaaf Ayat 19 Hingga 22

19. dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.

20. dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman.

21. dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan Dia seorang Malaikat penggiring dan seorang Malaikat penyaksi.

22. Sesungguhnya kamu berada dalam Keadaan lalai dari (hal) ini, Maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, Maka penglihatanmu pada hari itu Amat tajam.

Allah menggambarkan kedatangan mati itu amatlah menyakitkan kepada setiap orang yang sedang berada di ambang maut. Ia dinamakan ‘Sakarat” ertinya kesengsaraan, merupakan salah satu daripada kegemparan akhirat yang amat menakutkan. Setiap orang mesti merasakan kesengsaraan mati ini dengan sebenar-benarnya. Perkara besar ini tidaklah dapat dinafikan lagi oleh semua manusia. Walaupun ada yang menyangkal, si penyangkal itu pun tidak akan terlepas dari kesengsaraan ini.

dan ditiuplah sangkakala.
Setelah semuanya mati, segala makhluk yang ada di bumi dan dilangit, tidak ada yang hidup, melainkan semuanya mati, kecuali Allah Yang Maha Esa, maka setelah sampai masanya, barulah seluruh makhluk Allah akan dibangunkan semula dari tidur mautnya Entah berapa ribu tahun entah berapa juta tahun setelah itu tiada siapa yang tahu melainkan Allah saja. Apabila serunai sangkakala itu telah berbunyi, maka akan bangunlah semua makhluk dihidupkan kembali.

Bunyi tiupan serunai sangkakakala itu adalah menandakan bahwa panggilan untuk memberikan balasan di atas semua perbuatan dan amal yang telah kita kerjakan semasa hidup di dunia dahulu. Itulah masa yang aman menakutkan dan menggerunkan yang dijanjikan Allah bakal menemui seorang makhluk yang berdosa. Tidak kira orang kafir, munafik mahupun fasik.

dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan Dia seorang Malaikat penggiring dan seorang Malaikat penyaksi.
Sebaik saja manusia itu bangkit dari kematian kerana panggilan seruanai sangkakala itu, semuanya akan bersiap untuk ke tempat berkumpul. Manusia-manusia ini setiap mereka akan dikawal oleh dua orang malaikat. Seorang malaikat yang sedia mengawal, sehingga tidak ada jalan samasekali untuk lari ataupun untuk mengelakkan diri, bahkan sia-sialah sesiapa yang terlintas di fikiran mereka hendak mengelakkan diri dari panggilan ini. Sebab setiap langkah akan diperhatikan oleh malaikat pengawal tersebut. Dan seorang malaikat lagi adalah sebagai saksi. Malaikat saksi itu akan tegak berdiri menjadi saksi apabila perkara tentang seseorang manusia itu dibicarakan.

Sesungguhnya kamu berada dalam Keadaan lalai dari (hal) ini,
Maksudnya selama kita hidup di dunia yang sangat singkat ini, perkara yang seperti ini tidaklah menjadi perhatian kita. Kita berada di dalam keadaan yang lalai mengenai hari kegemparan yang menakutkan ini.  Nasihat kebenaran tidaklah kita pedulikan ataupun sengaja kita tidak mahu mendengar. Ataupun sengaja kita pura-pura buat tak tahu mengenainya. Kita hanya pandang remeh dan ringan saja. Ini kerana bagi kita ianya lambat lagi akan berlaku. Dan tidak mungkin akan berlaku dalam sehari dua ini. Betul tak, sisters?

Ya, berseronoklah semasa kita masih ada di dunia ini. Buatlah semahu kita.  Tetapi…. apabila tiba masanya kelak, Allah kata Maka Kami singkapkan penutup (yang menutupi) matamu, maka hilanglah kelalaian itu. Dan nantinya  penglihatanmu pada hari itu Amat tajam. Kelalaian itu telah hilang dan akan kelihatanlah kedahsyatan yang menakutkan itu sejelas-jelasnya.  Allahu Akbar!

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.