Wednesday, January 6, 2016

Surah As Saffaat Ayat 114 - 132







Surah As Saffaat Ayat 114 Hingga 120

وَلَقَدْ مَنَنَّا عَلَىٰ مُوسَىٰ وَهَارُونَ
114 - Dan sesungguhnya Kami telah melimpahkan ni`mat atas Musa dan Harun.

وَنَجَّيْنَاهُمَا وَقَوْمَهُمَا مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ
115 - Dan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya dari bencana yang besar.

وَنَصَرْنَاهُمْ فَكَانُوا هُمُ الْغَالِبِينَ
116 - Dan Kami tolong mereka, maka jadilah mereka orang-orang yang menang.

وَآتَيْنَاهُمَا الْكِتَابَ الْمُسْتَبِينَ
117 - Dan Kami berikan kepada keduanya kitab yang sangat jelas.

وَهَدَيْنَاهُمَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
118 - Dan Kami tunjuki keduanya ke jalan yang lurus.

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِمَا فِي الْآخِرِينَ
119 - Dan Kami abadikan untuk keduanya (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian;

سَلَامٌ عَلَىٰ مُوسَىٰ وَهَارُونَ
120 - (yaitu): "Kesejahteraan dilimpahkan atas Musa dan Harun".

Mulai ayat 114 ini Allah menyebutkan pula tentang kisah Nabi Musa dan Nabi Harun. Sesungguhnya Allah telah mengurniakan kepada kedua beradik ini nikmat yang banyak, diterangkan Allah secara terperinci dari ayat 114 sehingga ayat 120 ini.

115 - “Dan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya dari bencana yang besar.”
Allah selamatkan Nabi Musa dan Nabi harun bersama kaumnya yang beriamn dari kekejaman Firaun dan bala tenteranya dengan menenggelamkan Firaun bersama tenteranya ke dasar laut. Firaun dan pembesarnya telah menzalimi kaum Bani Israel dengan membunuh anak-anak lelaki mereka yang masih bayi dan baru lahir, serta membiarkan kaum wanita hidup dalam kehinaan. Sedangkan kaum lelaki pula diperlakukan sebagai hamba abdi, diseksa dan dijadikan buruh paksa untuk bekerja di dalam pelbagai pekerjaan yang berat-berat dan teruk untuk kepentingan bangsa Qibti di Mesir.

116 - “Dan Kami tolong mereka, maka jadilah mereka orang-orang yang menang”
Allah memberikan pertolongan kepada kaum Bani Israel, untuk mengalahkan musuh-musuh mereka. Kaum Bani Israel telah dibawa oleh Nabi Musa keluar dari Mesir menyeberangi lautan dan seketika itu juga mereka dikejar dari belakang oleh Firaun dan tenteranya. Allah menyuruh Nabi Musa membelah laut dengan tongkat yang ada di tangannya, maka terbelahlah lautan itu dan menyeberanglah Bani Israel sampai ke seberang sana. Sesampai saja di seberang sana lautan, dan di ketika itu tentera Firaun masih lagi berada di tengah-tengah lautan mengejar mereka, ketika itu juga tertutuplah belahan lautan yang menjadi jalan untuk mereka tadi. Firaun bersama tenteranya tenggelam hanyut dan binasalah semuanya.

117 - “Dan Kami berikan kepada keduanya kitab yang sangat jelas.”
Kitab yang Allah berikan kepada nabi Musa dan kaum Bani Israel adalah kitab Taurat. Diberikan di ketika Nabi Musa mengadap Allah di atas Bukit Tursina, selama 40 hari berada di sana. Isi kandungannya jelas lagi terang yang menjadi panduan hidup bagi manusia dalam beragama dan pedoman bagi kepentingan hidup mereka di dunia.

118 - “Dan Kami tunjuki keduanya ke jalan yang lurus.”
Mereka juga diberikan petunjuk jalan yang lurus kerana kitab bukan semata-mata mereka baca, melainkan dituruti dengan pimpinan dan bimbingan. Kitab itu ibarat teori , cara menjalankannya ialah dengan praktikal. Paktikal itulah yang membawa kepada jalan yang lurus, kerana dalam menghadapi sesuatu persoalan seseorang itu pasti akan mengharapkan kepada pertolongan dari Allah. Sebab itulah Nabi Musa juga memimpin kaumnya sepertimana Nabi Muhammad memimpin umatnya. iaitu dengan disiplin dan patuh kepada perintah. Cuma kaum Bani Israel ini sajalah yang selalu bersikap keras kepala dan memungkiri janji.

119 - Dan Kami abadikan untuk keduanya (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian;
Maka sebagaimana  nabi-nabi yang terdahulu seperti Nabi Ibrahim dan Nabi Nuh, Nabi Musa dan Nabi Harun ini juga telah meninggalkan kesan dan kenangan yang baik kepada manusia yang datang selepas itu. Ibrarat kata, gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meinggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama yang baik. Memanglah ajaran-ajaran agamalah yang paling besar pengaruhnya dalam membentuk budi pekerti manusia di alam ini zaman berzaman.

120 - (yaitu): "Kesejahteraan dilimpahkan atas Musa dan Harun".
Inilah ucapan penghormatan tetinggi yang diberikan Allah kepada nabi Musa dan Nabi Harun. Tentu saja tidak ada yang paling berbahagia bagi seseorang itu dari menerima penghargaan dan penghormatan yang seperti ini, iaitu mendoakan agar hidup dalam aman dan sentosa.






As Saffaat Ayat 121 Hingga 122

إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
121 - Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

إِنَّهُمَا مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ
122 - Sesungguhnya keduanya termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.

Allah mengakhiri kisah Nabi Musa a.s. dan nabi Harun a.s. di sini dengan menyatakan bahwa pemberian pahala kepada kedua nabi dan rasul ini adalah sebagai balasan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan, disebabkan mereka begitu taat dan berbakti. Dan kedua-duanya adalah tergolong dalam hamba-hamba Allah yang beriman, iaitu yang yakin dan percaya kepada kekuasaan, pertolongan dan perlindungan Allah.









As Saffaat Ayat 123 Hingga 126

وَإِنَّ إِلْيَاسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ
123 - Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul-rasul.

إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَلَا تَتَّقُونَ
124 - (Ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu tidak bertakwa?

أَتَدْعُونَ بَعْلًا وَتَذَرُونَ أَحْسَنَ الْخَالِقِينَ
125 -  Patutkah kamu menyembah Ba`al dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta,

الَّهَ رَبَّكُمْ وَرَبَّ آبَائِكُمُ الْأَوَّلِينَ
126 - (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?"

Nama Nabi Ilyas hanya dua kali saja disebut di dalam Al Quran. Pertama di dalam surah Al An’am di ayat 85. Ianya disebut sebagai rentetan dengan nama Nabi Zakariya, Nabi Yahaya Dan Nabi Isa. Setelah nabi Isa disebut pula nabi Ilyas dan dikatakan bahwa semua nabi-nabi itu adalah dikalangan orang-orang yang soleh.

Yang kedua kali ialah di dalam surah As Saffaat ini, di ayat 123.

Kata Ibnu Jarir, Nama Nabi Ilyas ialah Ilyas bin Yasin bin Fanhas bin Al Aizar bin Harun, abang kepada Nabi Musa alaihissalam dari kaum Bani Israel. Nabi Ilyas di dalam dakwahnya sebagai seorang rasul telah menyeru kaumnya supaya menyembah Allah dan takut seksaan Allah sekiranya mereka mengengkari perintahNya. Kaumnya dilarang jangan menyembah berhala yang mereka beri nama Ba’al kerana berhala Ba’al itu adalah patung yang tidak dapat memberikan apa-apa manfaat atau mendatangkan mudharat kepada mereka.

Sebaliknya mereka diseru untuk menyembah Allah, iaitu sebaik-baik Tuhan pencipta mahkluk dan pencipta alam seluruhnya. Allah itulah Tuhan mereka dan Tuhan bapa-bapa mereka yang mula-mula dijadikan dahulu.










As Saffaat Ayat 127 Hingga 132

فَكَذَّبُوهُ فَإِنَّهُمْ لَمُحْضَرُونَ
127 - Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka),

إِلَّا عِبَادَ الَّهِ الْمُخْلَصِينَ
128 - kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa).

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ
129 - Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian.

سَلَامٌ عَلَىٰ إِلْ يَاسِينَ
130 - (yaitu) : "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas?"

إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
131 - Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ
132 - Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.

Sepertimana yang kita fahami dari ayat terdahulu bahwa kaum Nabi Ilyas ini telah menyembah berhala yang dinamakan Ba’al. Dan Nabi Ilyas telah menegur perbuatan mereka kerana menyembah sesuatu yang tidak bermanafaat.

Tetapi kaumnya degil tidak mahu mengikuti teguran dan seruan Nabi Ilyas malah mereka mendustakan Nabi Ilyas itu sebagai nabi. Dan mereka juga mendustakan tentang adanya pahala dan seksa sebagai pembalasan ke atas setiap perbuatan. Oleh kerana keingkaran mereka itulah maka mereka kelak telah dihadapkan ke mahkamah pengadilan di akhirat, untuk dijatuhkan hukuman seksa sebagai balasan.

Ada juga mereka yang tidak diseksa. Mereka itu adalah hamba-hamba Allah yang tulus amalannya semata-mata kerana menjunjung perintah Allah dan mensucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak layak bagiNya. Dengan demikian mereka akan meninggalkan nama yang baik, akan kekal dikenang orang di belakang hari.

Seterusnya ucapan selamat sejahtera ditujukan ke atas Nabi Ilyas alaihissalam. Beliau telah diberikan pahala sebagai balasan kepada orang-orang yang beriman dan telah berbuat kebaikan. Ini adalah kerana Nabi Ilyas adalah tergolong dalam hamba-hamba Allah yang beriman sepertimana para nabi yang lain. 







No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.