Thursday, January 7, 2016

Surah As Saffaat Ayat 154 - 170







As Saffaat Ayat 154 Hinga 157

مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ
154 - Apakah yang terjadi padamu? Bagaimana (caranya) kamu menetapkan?

أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
155 - Maka apakah kamu tidak sedar?

أَمْ لَكُمْ سُلْطَانٌ مُبِينٌ
156 - Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata?

فَأْتُوا بِكِتَابِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
157 - Maka bawalah kitabmu jika kamu memang orang-orang yang benar.

Di ayat yang lalu kita memahami bahawa kaum musyrikin ini telah mendakwakan bahwa Allah mempunyai anak dan anak Allah itu adalah malaikat dan anak Allah adalah dari jantina perempuan. Subhanallah! Maha suci Allah dari sifat yang didakwakan ini. Sungguh tidak masuk akal sekali.

Kalaulah begini dakwaan dan anggapan kaum musyrikin terhadap Allah, maka Allah menyuruh RasulNya untuk bertanya lagi kepada mereka di ayat ke 154, “Apakah yang terjadi padamu? Bagaimana (caranya) kamu menetapkan?” Maksudnya bukankah mereka itu semuanya berakal yang dapat memikirkan apa yang mereka katakan itu samada benar atau salah? Tetapi mengapakah sampai demikian sekali rendahnya perangai mereka itu. Tidak mahu menggunakan akal yang sihat untuk menghukum sesuatu?

Akal manusia sajalah yang dapat digunakan untuk menimbang di antara perkara yang benar dengan yang salah. Jadi Allah suruh tanya lagi,  “Maka apakah kamu tidak sedar?” Sehingga jelas bahwa kata-kata, mahupun anggapan dan dakwaan mereka itu adalah salah semuanya. Yang mengakibatkan celaan itu akan kembali kepada mereka juga akhirnya.

“Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata?”
Kalau pun mereka mempunyai bukti yang nyata yang dapat menguatkan pendapat dan pendirian mereka itu maka tunjukkanlah segera. Adakah bukti-bukti itu tersebut di dalam kitab wahyu mereka? Ataupun dari kata-kata sabda pesuruh tuhan mereka? Datangkanlah segera.

Sesungguhnya mereka tidak akan dapat mengemukakan bukti itu. Kerana memang bukti itu tidak ada. Dan tidak pula mereka akan sanggup mengemukakan kitab pegangan mereka. Kerana mereka memang tidak mempunyai kitab. Agama yang mereka pegang itu adalah agama hasil khayalan mereka dan nenek moyang mereka sahaja. tanpa wahyu yang diterima dari Tuhan.






As Saffaat Ayat 158 Hinga 160

وَجَعَلُوا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجِنَّةِ نَسَبًا ۚوَلَقَدْ عَلِمَتِ الْجِنَّةُ إِنَّهُمْ لَمُحْضَرُونَ
158 - Dan mereka adakan (hubungan) nasab antara Allah dan antara jin. Dan sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka),

سُبْحَانَ الَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ
159 - Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan,

إِلَّا عِبَادَ الَّهِ الْمُخْلَصِينَ
160 - Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari (dosa).

Di sini Allah menceritakan tentang dosa mereka yang lain, iaitu orang-orang musyrik Mekah itu mendakwakan tentang adanya hubungan nasab keturunan antara Allah dengan para malaikat yang sifatnya tidak kelihatan.

Menurut satu riwayat Mujahid di antara kaum musyrikin itu ada yang mengatakan bahwa malaikat itu anak Allah. Lalu Abu Bakar pun berkata, “kalau begitu siapakah ibunya?” lalu mereka menjawab, “Allah itu kawin dengan jin perempuan yang cantik-cantik.”

“Dan sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka),”
Maksudnya ialah bahwa jin sendiri sudah lebih tahu, lebih mengerti bahwa mereka adalah sejenis dari makhluk Allah yang di hari kiamat nanti mereka juga akan dibangunkan dan dihadirkan di hadapan Allah, akan dihisab dan dihitung amalannya baik dan buruk dan mereka akan mendapat ganjaran yang setimpal mengikut amalan masing-masing. Tidak ada jin yang mengakui bahwa mereka itu bermenantukan Allah dan bercucukan malaikat.

“Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan,’
Tegasnya bahwa Allah itu Tunggal, Maha Berkuasa yang mutlak, tidak beranak dan tidak diperanakkan. Tidak beristeri dan tidak pula beranak perempuan.

“Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari (dosa).”
Maksudnya bahwa orang-orang yang telah disucikan rohnya oleh Allah kerana imannya,tidaklah akan turut menganut fahaman yang bodoh dan bohong itu. Kerana mereka telah menerima dan percaya keterangan-keterangan yang diberikan oleh Rasul tentang Allah dan sifat-sifatNya dan KebesaranNya dan KekuasaanNya.



 


 As Saffaat Ayat 161 Hingga 166

فَإِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُونَ
161 - Maka sesungguhnya kamu dan apa-apa yang kamu sembah itu,

مَا أَنْتُمْ عَلَيْهِ بِفَاتِنِينَ
162 - sekali-kali tidak dapat menyesatkan (seseorang) terhadap Allah,

إِلَّا مَنْ هُوَ صَالِ الْجَحِيمِ
163 - kecuali orang-orang yang akan masuk neraka yang menyala.

وَمَا مِنَّا إِلَّا لَهُ مَقَامٌ مَعْلُومٌ
164 - Tiada seorangpun di antara kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu,

وَإِنَّا لَنَحْنُ الصَّافُّونَ
165 - dan sesungguhnya Kami benar-benar bershaf-shaf (dalam menunaikan perintah Allah).

وَإِنَّا لَنَحْنُ الْمُسَبِّحُونَ
166 - Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah).

Allah menjelaskan bahawa segala usaha yang mereka lakukan untuk memperlahankan keyakinan mereka yang salah, seperti menyekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang lain, sedikitpun tidak akan menyesatkan hamba Allah yang dibersihkan hatinya. Kecuali orang yang membiarkan dirinya dikotori oleh noda-noda kemusyrikan. Orang yang serupa inilah yang akan menjadi penghuni neraka yang menyala, sebagai balasan yang setimpal dengan perbuatan mereka.

“Tiada seorangpun di antara kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu,”
Ini adalah sanggahan dari para malaikat tentang kepercayaan kacau bilau yang dianut oleh orang-orang musyrikin itu. Sepertimana yang telah disebutkan di dalam ayat 150 terdahulu. Iaitu mereka katakan bahwa malaikat itu adalah anak perempuan Allah. Tetapi di dalam ayat 164 ini malaikat telah menjelaskan bahwa mereka telah ditugaskan dengan pekerjaan-pekerjaan tertentu untuk setiap malaikat. Tugas utama mereka ialah sentiasa beribadat kepada Allah.

“dan sesungguhnya Kami benar-benar bershaf-shaf (dalam menunaikan perintah Allah).”
Kata malaikat lagi kepada orang-orang musyrikin ini bahwa sesunguhnya mereka berdiri dengan berbaris dalam mentaati perintah Allah meratakan tumit mereka di dalam barisan bersembahyang dengan teratur. Mereka benar-benar bertasbih mensucikan Allah dari sifat yang tidak layak bagi Alllah. Mereka mengabdikan diri mereka kepada Nya, mereka memerlukan bantuan dari NYa  dan akan sentiasa tunduk akan titah perintah dari Nya.







As Saffaat Ayat 167 Hingga 170

وَإِنْ كَانُوا لَيَقُولُونَ
167 - Sesungguhnya mereka benar-benar akan berkata:

لَوْ أَنَّ عِنْدَنَا ذِكْرًا مِنَ الْأَوَّلِينَ
168 - "Kalau sekiranya di sisi kami ada sebuah kitab dari (kitab-kitab yang diturunkan) kepada orang-orang dahulu.

لَكُنَّا عِبَادَ الَّهِ الْمُخْلَصِينَ
169 - benar-benar kami akan jadi hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa)".

فَكَفَرُوا بِهِ ۖفَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
170 - Tetapi mereka mengingkarinya (Al Qur'an): maka kelak mereka akan mengetahui (akibat keingkarannya itu).

Ayat 167 hingga 169 adalah menyatakan tentang penyesalan kaum musyrikin. Kerana mereka tidak mendapat peringatan sebagaimana yang diterima oleh orang zaman dahulu itu. Yang mereka maksudkan dengan peringatan itu adalah kitab suci. Merak mengatakan kalau sekiranya mereka mendapat kitab peringatan sepertimana umat-umat terdahulu, sepertimana umat Yahudi mendapat kitab taurat dan umat Nasrani mendapat kitab Injil, tentulah dari dahulu lagi mereka telah menjadi hamba Allah yang suci dan beriman.

Sekarang ini Nabi Muhammad s.a.w. telah pun diutuskan kepada mereka. Bahkan baginda telah pun membawa perintah iaitu Al Quran sebagai wahyu dari Ilahi. Ianya bukanlah karangan baginda sendiri. Al Quran itu diturunkan dengan bahasa mereka sendiri yang senang dan mudah mereka fahami.Tetapi kenakah mereka masih menolaknya?

“maka kelak mereka akan mengetahui (akibat keingkarannya itu).”
Peringatan yang mereka sebutkan itu sekarang ini telah datang. Tetapi mereka tetap mengingkarinya juga. Mereka tolak dan mereka tuduh yang ianya sihir dan ianya hanyalah karangan puisi dari Nabi Muhammad saw semata.

Maka Allah mengingatkan kepada mereka dengan ayat 170 ini bahwa nanti mereka bakal mengetahui akan akibat buruk yang akan mereka terima di atas kekufuran mereka itu . Seksaan Allah dan azab yang tak terperi dari Nya pasti akan menimpa mereka di akhirat nanti.

Jelaslah ayat ini mengandungi ancaman yang keras di atas keingkaran mereka terhadap Allah dan sikap mereka yang mendustakan Nabi Muhammad s.a.w. sebagai utusan Allah. 











No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.