Monday, January 18, 2016

Surah Az Zumar Ayat 21 - 40







Az Zumar Ayat 21


أَلَمْ تَرَ أَنَّ الَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَلَكَهُ يَنَابِيعَ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُ حُطَامًا ۚإِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.

Allah menyuruh kita memerhatikan alam yang di sekeliling kita ini. Bahwasanya hidup di alam ini sangatlah bergantung kepada air. Dan air berkait dengan naiknya wap ke udara lalu akan menjadi hujan untuk menyirami kembali bumi yang kering. Kemudian tanah pula menjadi subur. Dan bila telah sampai di kemuncak subur, ia akan beransur kekuningan, dan kemudian beransur tua. Dan seterusnya ia menjadi lemah, layu dan menjadi hilang upaya, dan akhirnya mati.

Begitulah tanam-tanaman, begitulah juga binatang yang melata. Dan begitulah juga manusia. Alam sekitar ini pun begitulah juga. Cuma tinggal cepat atau lambat saja proses itu berlaku. Maka untuk manusia, pergantian hidup yang fana ini kelak akan dilanjutkan dengan hidup di akhirat yang baqa. Ini adalah janji Allah yang pasti.

Jadi kita sebagai makhluk yang berakal yang sihat, bandingkanlah perumpamaan yang telah diberikan Allah di dalam ayat ini. Semua tanaman dan binatang yang ada di dunia akan mati dan tidak kekal. Semua keindahan di dunia ini akan fana. Jadi sekiranya kita mahu mencari keindahan kehidupan yang kekal, maka carilah di akhirat sana. Di akhirat di mana kebahagiaan yang kekal dan tidak akan habis-habisnya. Itulah kebahagiaan yang abadi.









Az Zumar Ayat 22

أَفَمَنْ شَرَحَ الَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚفَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ الَّهِ ۚأُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.

Ayat ini pun bersifat pertanyaan tetapi pertanyaan yang berupa bantahan.  Bahwasanya orang yang dibukakan Allah hatinya menerima Islam, sehingga dada mereka jadi lapang, jiwa jadi tenteram tidaklah serupa dengan orang yang hatinya kesat, tertutup untuk menerima kebenaran.

Di dalam surah Al Baqarah ayat 257, dijelaskan bahwa orang-orang yang beriman itu pemimpinnya adalah Allah. Dan Allah telah mengeluarkan mereka ini daripada gelap gulita kepada terang benderang. Dan orang kafir yang menolak kepercayaan kepada Allah, mereka telah memilih pemimpin yang lain iaitu taghut. Taghut ialah berhala ataupun manusia yang didewa-dewakan.

Sebab itu maka lanjutan dari ayat ini berbunyi “ Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah.” Orang-orang yang mengambil taghut sebagai pemimpin mereka ini, mereka telah berada di dalam kesesatan yang nyata.







Az Zumar Ayat 23

الَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ الَّهِ ۚذَٰلِكَ هُدَى الَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚوَمَنْ يُضْلِلِ الَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.

Yang dimaksudkan ialah ayat-ayat Al Quran yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w. itu. Dikatakan sebagai sebaik-baik kata, kerana susunan bahasanya yang mengatasi segala susunan bahasa yang pernah ada, baik di zaman ia diturunkan sehinggalah ke zaman sekarang ini.

Sebahagian ayat-ayatnya ada yang serupa dan mirip di antara satu sama lain, di dalam kebagusan susunannya, pengajarannya dan hikmatnya serta saling benar membenarkan pula. Ada juga ayat yang disebutkan dengan berulang kali mengenai janji dan ancaman, perintah dan tegahan, berita-berita dan hukum-hukum di dalam agama.

Apabila Al Quran itu dibacakan maka orang-orang yang mendengarnya akan gementarlah tubuhnya atau menggigil iaitu suatu perubahan yang berlaku pada kulit manusia yang tadinya tenang lalu bergetar menjadi seram sejuk. Seram sejuk kerana mendengarkan ancaman yang menakutkan dan azab yang menggerunkan. Atau gementar itu sebenarnya ialah hati, iaitu hati mereka kan kecut disebabkan takut kepada seksaan Allah.

Tetapi kemudian apabila dibacakan ayat-ayat yang mengandungi janji yang menggembirakan dan rahmat yang menyenangkan, maka kembalilah kulit mereka menjadi tenang semula. Dan hati mereka juga menjadi damai, lembut dan tenteram dan perasaan juga menjadi lapang.

“Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.’
Itulah Al Quran yang merupakan sebaik-baik perkataan, wahyu dan firman menjadi petunjuk daripada Allah, yang diberikanNya kepada orang-orang yang disukaiNya dengan membukakan hatinya untuk menerima hidayah. Dan orang yang dihinakan Allah kerana tidak mahu beriman dan percaya kepada Al Quran , tidak ada jalan keluar bagi mereka dari kesesatan. Dan tidak ada kemudahan bagi mereka untuk melalui jalan yang benar.





Az Zumar Ayat 24 Hingga 26

أَفَمَنْ يَتَّقِي بِوَجْهِهِ سُوءَ الْعَذَابِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚوَقِيلَ لِلظَّالِمِينَ ذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَكْسِبُونَ
24 - Maka apakah orang-orang yang menoleh dengan mukanya menghindari azab yang buruk pada hari kiamat (sama dengan orang mu'min yang tidak kena azab)? Dan dikatakan kepada orang-orang yang zalim: "Rasakanlah olehmu balasan apa yang telah kamu kerjakan".

كَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَأَتَاهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُونَ
25 - Orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasul), maka datanglah kepada mereka azab dari arah yang tidak mereka sangka.

فَأَذَاقَهُمُ الَّهُ الْخِزْيَ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖوَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ ۚلَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
26 - Maka Allah merasakan kepada mereka kehinaan pada kehidupan dunia. Dan sesungguhnya azab pada hari akhirat lebih besar kalau mereka mengetahui.

Di sini Allah menyebutkan perbezaan antara orang yang sesat dengan orang yang mendapat petunjuk. Apakah semua manusia itu dapat disamakan? Jawabnya tentu sekali tidak. Orang-orang kafir itu akan dilemparkan ke dalam neraka dengan menyongsang menerusi mukanya dan tangan mereka dibelenggu ke tengkuknya. Dan di tengkuknya pula dibebankan dengan sebuah batu besar seumpama gunung mengeluarkan api yang menyala dan membakar mukanya. Sedangkan dia tidak berupaya menolaknya. Adakah orang yang begini hendak disamakan dengan orang mukmin yang bebas daripada seksaan?

Maka dikatakanlah kepada orang-orang yang zalim itu oleh malaikat penjaga neraka dengan kata-kata menempelak mereka dengan ejekan, “Rasakanlah olehmu balasan apa yang telah kamu kerjakan”

Seksaan yang ditimpakan ke atas orang-orang kufur ini ada yang berupa azab dunia dan disusuli pula dengan azab di akhirat. Kepada mereka yang mendustakan RAsulullah ini mereka akan ditimpakan bala dan malapetaka yang berupa azab dengan secara tiba-tiba tanpa disedari yang menyebabkan mereka hidup di dunia menderita kehinaan. Setengahnya ada juga yang dijelmakan menjadi seperti binatang kera dan babi, ada yang dibenamkan sehingga musnah di dasar bumi, ada yang tewas terbunuh di dalam peperangan, ada juga yang ditawan menjadi hamba abdi dan sebagainya lagi. Inilah azab dunia.

Sementara di akhirat pula mereka itu akan menerima azab kesengsaraan yang lebih hebat lagi. Kalaulah mereka tahu yang demikian itu, tentulah merka akan mengambil iktibar daripadanya dengan tidak sekali-kali akan mendustakan rasul atau mencuaikan pengajaran yang rasul mereka sampaikan.







Az Zumar Ayat 27 Hingga 28

وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِي هَٰذَا الْقُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
27 - Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Qur'an ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran.

قُرْآنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
28 - (Ialah) Al Qur'an dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa.

Allah telah banyak membuat perumpamaan di dalam Al Quran yang diberikan kepada manusia terutamanya kepada orang-orang musyrik mengenai umat terdahulu, tujuan untuk menakutkan dan mengancam mereka. Semoga dengan itu mereka beringat dengan mengambil teladan dan pengajaran daripadanya lalu berusaha mengubah sikap merka dengan meninggalkan perbuatan mensyirikkan Allah.

Adapun Al Quran itu ialah kitab suci yang dibacakan kepada mereka dengan menggunakan bahasa Arab yang fasih lagi bermukjizat kerana melumpuhkan kebolehan tokoh-tokoh bangsa Arab yang petah bercakap dan ahli bahasa yang mahir lagi bijak, yang hendak menandingi dan meniru Al Quran. Dan mereka tidak mampu berbuat demikian.

“....... tidak ada kebengkokan (di dalamnya)...”
Maksudnya bersih lagi suci daripada mengandungi makna yang bertentangan. Kata Ibnu Abbas, “tiada terdapat pertelingkahan” kata Mujahid “ tiada mengelirukan” dan kata as Sudi ‘ bukan makhluk”. Demikian diriwayatkan dariapda Malik bin Anas.

Mudah-mudahan dengan bimbingan Al Quran,manusia akan takut menjadi kufur dan mendustakannya. Atau dengan sebab memahami pengajaran al Quran, mereka akan takut kepada seksaan Allah dan kembali mentauhidkanNya serta melepaskan diri dari amalan syirik.




Az Zumar Ayat 29

ضَرَبَ الَّهُ مَثَلًا رَجُلًا فِيهِ شُرَكَاءُ مُتَشَاكِسُونَ وَرَجُلًا سَلَمًا لِرَجُلٍ هَلْ يَسْتَوِيَانِ مَثَلًا ۚالْحَمْدُ لِلَّهِ ۚبَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
29 - Allah membuat perumpamaan (yaitu) seorang laki-laki (budak) yang dimiliki oleh beberapa orang yang berserikat yang dalam perselisihan dan seorang budak yang menjadi milik penuh dari seorang laki-laki (saja); Adakah kedua budak itu sama halnya? Segala puji bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

Allah menyebutkan sebuah perumpamaan yang dapat menunjukkan betapa rosaknya aliran hidup kaum musyrikin dan buruknya carai pemikiran mereka.

Allah menggambarkan  yang seorang kuli yang mempunyai banyak bos. Macam-macam arahan diberi kepada hamba itu. Maka orang itu akan celaru kerjanya. Tak tahu yang mana satu dia nak ikut. Dia akan sentiasa ada masalah sahaja. Satu bos mahu pekerja buat A dan satu lagi bos mahu dia buat B pula. Tentulah tidak tenang sahaja perasaan pekerja itu.

Bandingkan keadaan ini dengan agama-agama lain yang ada banyak tuhan. Tuhan mana satu yang mereka kena ikut?

Kalau seorang anak yang mempunyai ibu bapa yang telah memberikan arahan berbeza, itupun sudah membingungkan anak itu. Dia tidak tahu manakah yang dia patut patuh. Dia akan merasa dirinya dalam salah sahaja. Nak puaskan hati emak atau hati ayah?

Adapun orang yang tidak menyembah selain Allah yang Maha Esa, dan melaksanakan kewajipan yang dibebankan kepadanya serta tahu perkara yang diredhai dan yang dimurkai Allah, tentulah jauh bezanya dia dari orang yang menyekutukan Allah.

Segala puji bagi Allah. Tiada yang lain yang layak untuk disembah melainkan Allah sahaja. Tetapi sebaliknya kebanyakan manusia itu tidak tahu untuk menetapkan puji-pujian untuk Allah, bahkan mereka memuji dan memuja selain Allah. Maka itulah sebabnya mereka menyekutukan Allah.





Az Zumar Ayat 30 dan 31

إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ
31 - Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).

ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عِنْدَ رَبِّكُمْ تَخْتَصِمُونَ
31 - Kemudian sesungguhnya kamu pada hari kiamat akan berbantah-bantah di hadapan Tuhanmu.

Oleh kerana orang-orang kafir musyrikin itu tidak juga mahu menoleh kepada perkara yang hak, bahkan tidak ambil tahu langsung akan perumpamaan yang dibuat Allah untuk mereka, maka mereka diingatkan Allah bahwa mereka kesudahannya semua mereka akan mati juga. Tidak ada seorang pun yang dapat mengelakkan diri dari maut. Dan mereka akan dikembalikan juga kepada Allah.

Walau bagaimana besar pun mereka membantah, namun yang akan selamat dan akan berbahagia ialah orang-orang yang beriman, ikhlas dan bertauhid. Dan yang akan menderita ialah mereka yang kafir, tidak mahu percaya, menolak, membantah, mendustakan dan menyekutukan Allah.

Sesungguhnya bantahan mereka itu akan diulang tayangkan lagi di akhirat nanti. Tetapi ianya bukan lagi untuk menegakkan hujah pada diri masing-masing sepertimana di dunia, tetapi untuk menambahkan lagi keluhan bersalah dan penyesalan oleh mereka, mengatakan megapakah mereka tidak taat dan mengacuhkan seruan rasul semasa mereka hidup dunia dahulu.






Az Zumar Ayat 32

فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَذَبَ عَلَى الَّهِ وَكَذَّبَ بِالصِّدْقِ إِذْ جَاءَهُ ۚأَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِلْكَافِرِينَ
Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah dan mendustakan kebenaran ketika datang kepadanya? Bukankah di neraka Jahannam tersedia tempat tinggal bagi orang-orang yang kafir?

Allah menyebutkan tiada yang paling aniaya dariapda orang yang membuat dusta terhadap Allah seperti mereka kaum kafir musyrikin ini. Mereka menganggap ada lagi Tuhan yang lain selain dari Allah dan mendakwakan bahwa malaikat itu adalah anak perempuan Allah.

Mereka sesungguhnya telah berbuat aniaya kerana mendustakan agama yang hak yang dibawa oleh rasulNya untuk menyeru manusia supaya mentauhidkan Allah, menjalankan perintah syarak dan menghentikan larangan dan perkara yang diharamkan serta memaklumkan kepada mereka tentang adanya hari kebangkitan.

Lalu Allah mengancam orang-orang musyrik ini sudah pastilah neraka jahanam itu menjadi tempat tinggal orang-orang kafir yang tidak percaya kepada Allah dan menolak untuk membenarkan rasulNya.






Az Zumar Ayat 33 Hingga 35

وَالَّذِي جَاءَ بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِ ۙأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
33 - Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

لَهُمْ مَا يَشَاءُونَ عِنْدَ رَبِّهِمْ ۚذَٰلِكَ جَزَاءُ الْمُحْسِنِينَ
34 - Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Demikianlah balasan orang-orang yang berbuat baik,

لِيُكَفِّرَ الَّهُ عَنْهُمْ أَسْوَأَ الَّذِي عَمِلُوا وَيَجْزِيَهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ الَّذِي كَانُوا يَعْمَلُونَ
35 - agar Allah akan menutupi (mengampuni) bagi mereka perbuatan yang paling buruk yang mereka kerjakan dan membalas mereka dengan upah yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

Ayat ini pula adalah tentang orang yang berlawanan dengan orang yang disebut dalam ayat sebelum ini. Iaitu orang-orang yang beriman di atas syariat yang Rasul mereka bawakan kepada mereka, beriman dan mengamalkan serta bertakwa. Orang-orang ini Allah telah menjanjikan pahala yang besar di akhirat nanti iaitu nikmat syurga yang akan menyenangkan hati mereka. Kesenangan yang tidak pernah dilihat dek mata, tidak pernah didengar dek telinga dan tidak terlintas dalam hati manusia.

Pendekata apa saja yang mereka sukai semuanya ada. Apa saja permintaan yang mereka pohon mesti Allah kabulkan di sana. Ini adalah kerana mereka ini telah menjalani hidup sepertimana yang digariskan Allah. Sentiasa mengikut petunjuk dari Rasul mereka. Mereka berhati-hati di dalam semua tindak tanduk perilaku mereka kerana mereka menyedari bahwa semuanya akan dipertanggungjawabkan dari sekecil-kecilnya hingga sebesar-besarnya di hadapan Allah nanti.

Oleh kerana ketaatan mereka kepada perintah Allah dengan setulus hati dan tidak berbelah bagi, Allah telah mengampunkan dosa mereka sehingga tidak kelihatan lagi walaupun dosa yang paling buruk. Tentu saja orang yang mengetahui bahwa dosanya yang paling buruk itu telah hilang telah diampunkan oleh Allah, ia akan merasakan satu kegembiraan yang tidak tergambarkan nikmatnya. Mereka juga akan diberikan pahala sebagai upah disebabkan amal kebajikan mereka.

Dalam ayat 35 ini didahulukan dengan perkataan menghapuskan dosa dari memberikan pahala. Ini menandakan kepada kita bahwa amat penting untuk kita mengelakkan dari dosa itu dahulu, menghapuskan dosa itu dahulu dan kemudian barulah kita melakukan perkara yang mendatangkan faedah dan kesenangan.  






Az Zumar ayat 36 Hingga 37

أَلَيْسَ الَّهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ ۖوَيُخَوِّفُونَكَ بِالَّذِينَ مِنْ دُونِهِ ۚوَمَنْ يُضْلِلِ الَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ
36 - Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. Dan mereka mempertakuti kamu dengan (sembahan-sembahan) yang selain Allah? Dan siapa yang disesatkan Allah, maka tidak seorangpun pemberi petunjuk baginya.

وَمَنْ يَهْدِ الَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُضِلٍّ ۗأَلَيْسَ الَّهُ بِعَزِيزٍ ذِي انْتِقَامٍ
37 - Dan barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) mengazab?

Ayat 36 ini cukup untuk menjadi perisai bagi hamba Allah yang beriman. Ayat ini bersifat pertanyaan, namun isinya ialah sebagai penjelasan dan keyakinan.

Orang yang beriman akan menjawab, demi pengalaman yang telah dialami semasa hidup, hanya iman percaya kepada Allah saja, tawakkal, ikhlas dan redha, menyerah bulat-bulat kepada Allah yang Maha Pencipta itulah pelindung yang sejati. Tidak ada tempat lain untuk berlindung kecuali Allah. Padahal Allah itu maha Berkuasa ke atas semuanya. Tidak ada yang bergerak atau pun diam kecuali dengan perintah dan izinNya.

Maka hanya Allah saja lah yang berhak diambil sebagai pelindung. Cukuplah Allah saja yang akan menghindarkan segala malapetaka dari menimpa orang-orang yang mahu mengabdikan diri mereka kepada Allah.

Orang-orang musyrikin ini, mereka menakut-nakutkan nabi Muhammad  s.a.w. dengan mengatakan bahwa berhala mereka kelak akan menimpakan bala ke atas nabi sekiranya nabi tidak berhenti dari mencerca berhala mereka. Ketahuilah sesungguhnya berhala mereka itu hanyalah patung tegak saja. Tidak berkuasa apa-apa pun. Berhala itu tidak akan dapat mendatangkan apa-apa manafaat mahupun mudharat kepada sesiapa pun jua. Dan siapa pun jua tidak akan dapat berbuat demikian sekiranya tidak diizinkan oleh Allah.

Siapa yang cintakan berhala dan memujanya serta melakukan perbuatan fasik, maksiat dan derhaka kepada rasul, mereka tidak akan diberikan Allah untuk mengikuti jalan yang benar. Bahkan Allah akan membiarkan mereka sesat, dan tidak ada harapan untuk diselamatkan lagi.

Dan barangsiapa yang diberikan Allah hidayah dan taufik iaitu kemudahan untuk berbuat ketaatan dan sentiasa beramal soleh, pasti tidak akan ada seorang pun yang dapat menyesatkannya sebagaimana tidak ada seorang pun yang dapat menghalang kehendak Allah. Maka “Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) mengazab?”





Az Zumar Ayat 38

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ الَّهُ ۚقُلْ أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ الَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ الَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ ۚقُلْ حَسْبِيَ الَّهُ ۖعَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah". Katakanlah: "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmatNya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". Kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri.

Orang-orang musyrik ini memang sudah sedia tahu dan juga mengaku tentang wujudnya Allah sebagai Tuhan Yang maha Kuasa, Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana disebabkan adanya dalil yang menunjukkannya yang mereka tidak boleh engkari lagi. Mereka mengaku secara spontan bahawa jika sesiapa yang memerhatikan langit dan bumi dan segala isi yang ada di antara kedua ini, mereka akan mengakui bahwa yang menciptakan semua itu hanyalah Allah Yang Maha Berkuasa.

Tetapi sayangnya akal mereka telah terpengaruh oleh adat kebiasaan mereka. Akal mereka ditakluk oleh kepercayaan adat pusaka nenek moyang mereka turun temurun. Lalu mengenepikan akal yang waras, dan menjadi pak turut kepada semua adat tradisi yang tidak membawa manafaat kepada mereka  iaitu penyembahan berhala yang mereka amalkan berdasarkan kepada kejahilan mereka sendiri.

Allah menyuruh RasulNya mengeji perbuatan orang-orang musyrik dengan mengatakan, ‘terangkanlah kepadaku, dapatkah berhala yang kamu sembah untuk menolak bahaya jika Allah menghendaki supaya bahaya itu menimpa diriku? kalau sekiranya berhala tidak berkuasa menolak bahaya dari diriku , maka tidaklah patut kamu menyembah dan memujanya? Ataupun kalau sekiranya Allah menghendaki supaya aku mendapat rahmat, maka dapatkah berhala itu memberikan rahmat kepadaku?”

Di kala nabi bertanyakan soalan itu kepada kaum musyrikin mereka tidak dapat menjawabnya. Maka Alalh menyuruh nabi katakan lagi kepada mereka bahwa sudah cukuplah Allah saja yang dapt menolak segala mudharat dan memberikan semua manafaat. Dan bahawa baginda nabi tidak takut kepada berhala yang mereka telah takut-takutkan kepadanya itu.

Sesungguhnya hanya kepada Allah lah orang-orang beriman bertawakkal dan menyerahkan nasib diri mereka.






Az Zumar Ayat 39 dan 40

قُلْ يَا قَوْمِ اعْمَلُوا عَلَىٰ مَكَانَتِكُمْ إِنِّي عَامِلٌ ۖفَسَوْفَ تَعْلَمُونَ
39 - Katakanlah: "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan mengetahui,

مَنْ يَأْتِيهِ عَذَابٌ يُخْزِيهِ وَيَحِلُّ عَلَيْهِ عَذَابٌ مُقِيمٌ
40 - siapa yang akan mendapat siksa yang menghinakannya dan lagi ditimpa oleh azab yang kekal".

Allah mengancam dan menakut-nakutlan orang-orang musyrikin dan orang-orang yang mendustakan Allah melalui dua ayat ini. Allah kata pada mereka, kalau dah pendirian yang jelas salah itu hendak mereka pertahankan juga, dan seruan dakwah Rasulullah tidak mereka pedulikan, maka silakanlah mereka bekerja meneruskan keyakinan dan pendirian mereka itu. Dan bahwa nabi pun akan meneruskan pekerjaan dakwah mengikut keyakinan dan pendirian baginda juga. Nanti kelak, kita akan sama-sama lihat, siapakah di antara kita berada di pihak yang benar.  Dan siapakah yang akan menerima azab seksa yang akan membuatkan diri mereka menjadi hina. 










No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.