Saturday, December 19, 2015

Surah Saba' Ayat 21 - 30






Saba’ Ayat 21

وَمَا كَانَ لَهُ عَلَيْهِمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يُؤْمِنُ بِالْآخِرَةِ مِمَّنْ هُوَ مِنْهَا فِي شَكٍّ ۗوَرَبُّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ حَفِيظٌ
Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.

Allah sengaja mengadakan ujian kepada manusia dengan memberikan peluang kepada iblis menggoda mereka supaya terpedaya lalu mengikutinya. Tujuannya ialah untuk membezakan antara orang mukmin dengan orang yang kufur, sedangkan iblis tidak ada upaya langsung untuk menyesatkan manusia.

Maka orang yang beriman seperti mana yang diberitahukan di hujung ayat 20 tadi mengatakan bahwa mereka ini tidak akan dapat dipengaruhi oleh iblis. Kerana pada setiap kali iblis cuba untuk mendekat dan mencuba untuk merayu mereka, mereka akan pertahankan dengan sinar tauhid yang sudah berakar umbi dalam diri mereka, sehingga menyebabkan iblis lari lintang pukang menjauhi mereka.  

Tegasnya tiap-tiap pengakuan beriman kepada Allah dan kepada hari kiamat itu pasti akan ada ujian. Pengakuan iman pasti tahan menghadapi ujian. Ujian ditakdirkan oleh Allah untuk membuktikan siapa yang beriman sungguh-sungguh dan siap ayang mulut mengakui beriman, tetapi hati merasa ragu dan syak.

“Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.”
Allah itu Maha Pemelihara. Maksudnya ialah bahwa pada seluruh alam ini Allah tetap memeliharanya. Manusia pun Allah pelihara. Salah satu bukti pemeliharaan Allah ialah bahawa manusia mula-mula dilahirkan dahulu akan diberikan akal. Sesudah dewasa diberikanNya pula tuntunan agama dengan mengutuskan rasul-rasul. Dengan demikian maka jelaslah bagaimana pemeliharaan Allah ke atas hambaNya.

Tetapi amanat Allah itu disia-siakan oleh sesetengah manusia dengan kelalaian mereka lalu menuruti pujukan halus syaitan. Dan Allah juga selalu mengingatkan kita berkali-kali tentang bahaya pujukan syaitan ini. Dan kita tidak mahu mendengarnya.  









Saba’ Ayat 22

قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُونِ الَّهِ ۖلَا يَمْلِكُونَ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَمَا لَهُمْ فِيهِمَا مِنْ شِرْكٍ وَمَا لَهُ مِنْهُمْ مِنْ ظَهِيرٍ
Katakanlah: "Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya".

Setelah Allah bercerita tentang hamba-hambaNya yang bersyukur kerana nikmat Allah yang tidak terkira dan kemudiannya menjadi engkar lalu dibinasakan Allah sehingga hancur, maka kini Allah memerintahkan nabi Muhammad s.a.w. untuk mengatakan kepada orang-orang musyrikin Mekah itu supaya mereka datangkan ke sini apa yang mereka anggap mempunyai kuasa, seeprtimana kekuasaan Allah itu , yang sanggup memberikan kekuasaan kepada mereka untuk melunakkan besi , memerintah burung dan mengawal jin. Datangkanlah ke depan kami.

Allah mencabar kaum musyrikin Arab dengan ejekan dan cacian. Suruhlah berhala itu supaya mengadakan barang apa yang Allah pinta. Tentu sekali berhala-berhala itu tidak akan dapat mengadakannya. Serulah walau bagaimana cara sekali pun,
Sesungguhnya berhala yang merreka dakwakan sebagai tuhan itu sedikit pun, walau sekelumit pun, walau seberat debu sekali pun tidak ada yang mempunyai kuasa baik di langit mahu pun di bumi, untuk mendatangkan kebaikan ataupun keburukan. Betapa berhala yang demikian sifatnya itu dipuja dan disembah sebagai Tuhan? Berhala itu bukanlah layaknya menjadi rakan untuk bersekutu dengan Allah di dalam memiliki mahupun mentadbir langit dan bumi. Dan sudah tentu sekali Allah tidak berhajat untuk ditolong oleh berhala yang mereka puja sebagai tuhan untuk melakukan sesuatu. Maha Suci Allah dari sifat bersekutu.









Saba’ Aayt 23

وَلَا تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ عِنْدَهُ إِلَّا لِمَنْ أَذِنَ لَهُ ۚحَتَّىٰ إِذَا فُزِّعَ عَنْ قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ ۖقَالُوا الْحَقَّ ۖوَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ
Dan tiadalah berguna syafa`at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafa`at itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata: "Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?" Mereka menjawab: "(Perkataan) yang benar", dan Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Allah mendustakan dakwaan orang-orang musyrik yang mengatakan bahwa berhala-berhala itu nanti di akhirat dapat memberikan syafaat , iaitu pertolongan di sisi Allah. Allah menafikan sama sekali kebenaran dakwaan tersebut, kerana tidak ada gunanya syafaat atau memintakan pertolongan di sisi Alalh kecuali Allah telah mengizinkannya. Dan Allah tidak akan mengizinkan seseorang pun untuk memintakan syafaat ataupun pertolongan bagi orang-orang kafir selama-lamanya.

Ayat ini menunjukkan bukti bahwasanya orang yang mendapat syafaat itu adalah orang-orang yang beriman. Orang-orang kafir tidak akan diberikan syafaat sama sekali. Dapatlah kita fahami di sini bahwa memintakan syafaat itu adalah tidak ada gunanya kalau tidak ada keizinan dari Allah. Dan keizinan itu biasanya akan diberikan kepada para nabi dan malaikat dan yang seumpama mereka yang mempunyai maqam yang layak diberikan syafaat dan yang patut pula menerima pertolongan.

Di suku ayat ini diterangkan tentang kejadian pada hari kiamat. Bahwa seluruh isi dunia ini pada akhirnya mati semua, terutama setelah bunyi sangkakala, menunjukkan waktu yang ditentukan itu sudah tiba. Gempa, letusan,luapan air laut, semuanya bergoncangan hiruk pikuk. Manusia yang masih hidup di ketika itu (semoga Allah melindungi kita dari melihat hari kiamat) merasa gerun, takut dan panik. Keadaan hiruk pikuk yang amat gerun dan dahsyat itu berakhir dengan semua makhluk mengalami kematian. Tidak ada apa -apa pun yang tinggal.

Dan kemudian setelah entah beberapa lama pula anggaran masanya, Malaikat Israfil pun diperintahkan Allah untuk membunyikan serunai sangkakala panggilan terakhir untuk membangunkan semua makhluk dari alam maut. Mereka pun bangunlah menuju hidup yang berbeza dari yang telah mereka lalui terdahulunya. Di waktu itu tersentaklah manusia dari matinya dan rasa takut yang pertama mulailah hilang. Itulah yang dikatakan dalam ayat bahwa rasa ketakutan mulai dihilangkan dari hati mereka “sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka,’ Di situ tanya bertanyalah mereka di antara satu sama lain. Bahwasanya seluruh makhluk, malaikat, manusia dan jin juga akan bertanya “Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?"

“Mereka menjawab: "(Perkataan) yang benar"
Maksudnya semua manusia di ketika itu mengaku bahwasanya firman Alalh yang telah disampaikan kepada seluruh makhluk Allah di alam dunia yang lampau, baik kepada malaikat ataupun kepada jin ataupun kepada manusia, hanya satu saja jawapan mereka, iaitu “ Yang benar!”  Tidak ada firman Allah yang salah, yang bohong, yang tidak wajar.

Ini kerana Allah lah yang tunggal yang Maha Tinggi, kebesaran dan keesaanNya. Tidak ada sesiapa yang menyekutuiNya dengan makhlukNya, dan tidak ada seorang pun dari mereka yang dapat mengatakan sesuatu kepadaNya melainkan dengan keizinanNya juga.







Saba’ Ayat 24 Dan 25

قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖقُلِ الَّهُ ۖوَإِنَّا أَوْ إِيَّاكُمْ لَعَلَىٰ هُدًى أَوْ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
24 - Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan dari bumi?" Katakanlah: "Allah", dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata.

قُلْ لَا تُسْأَلُونَ عَمَّا أَجْرَمْنَا وَلَا نُسْأَلُ عَمَّا تَعْمَلُونَ
25 - Katakanlah: "Kamu tidak akan ditanya (bertanggung jawab) tentang dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa yang kamu perbuat".

Allah menyuruh Nabi Nya bertanyakan kepada kaum musyrikin itu, siapakah yang memberikan mereka rezeki yang diturunkan dari langit yang berupa air hujan, yang dengan perantaraannya dapat menghidupkan tanam-tanaman mereka sehingga mengeluarkan hasil yang mereka boleh makan? Dan siapakah yang mengedarkan matahari, bulan dan bintang, yang mana semuanya itu mendatangkan kegunaan yang sangat penting dalam kehidupan mereka di dunia. Begitu juga dengan rezeki yang dihasilkan dari mukabumi dengan perantaraan tumbuh-tumbuhan dan binatang ternak? Siapakah yang menurunkan dan memberikan mereka semua ini?

Kalau mereka menjawab bahwa mereka tidak tahu siapa yang memberikan rezeki itu, maka Allah memerintahkan rasulNya supaya katakan kepada mereka, “Katakanlah: "Allah" Allah lah yang selama ini yang memberikan mereka rezeki. Bukan orang lain ataupun benda lain.

Tetapi kalau mereka sudah tahu bahwa Allah lah yang memberikan mereka rezeki, jadi mengapa mereka tidak menyembah Allah? Mereka sebaliknya kelu lidah untuk menjawab, untuk mengakui bahwa selama ini mereka tahu Allah yang memberikan mereka rezeki . Dan bukannya berhala-berhala yang menjadi sembahan mereka itu.

“dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata.”
Di bahagian ayat ini adalah ayat yang menyuruh mereka semua berfikir, dan menekankan suapya mereka segera insaf bahwa sebenarnya selama ini mereka lah yang telah tersesat. Yang diketuk sekarang ialah hati sanubari mereka sendiri dan akal mereka yang murni. Sudah nyata mereka tidak dapat menjawab bahwa yang menurunkan rezeki itu bukanlah berhala. Lidah mereka tidak terkeluar untuk menjawab, sebab hati sudah merasa bersalah. Lalu dijwab oleh Nabi bahwa Maha Pencipta itu ialah Allah! Di dalam hati mereka memang sudah terdetik bahwa yang menempuh jalan yang sesat kini adalah mereka sendiri. Kerana perjalanan mereka adalah bukan atas garis petunjuk Ilahi, tetapi kerana agama turut-turutan nenek moyang mereka belaka.

“Katakanlah: "Kamu tidak akan ditanya (bertanggung jawab) tentang dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa yang kamu perbuat".
Selama mereka masih tetap menganut fahaman yang salah masih menyekutukan Allah dengan berhala yang mereka sembah itu, tidaklah ada hubungan di antara mereka dengan Rasul sama sekali. Walaupun mereka dengan nabi itu satu bangsa, satu kaum, bahkan satu keluarga. Tetapi sekiranya tidak satu agama, maka tidaklah dikira ada hubungan. Ini kerana segala apa yang dilakukan oleh seseorang, tanggungjawab itu adalah terletak di atas orang itu sendiri. Tidak akan ada orang lain yang akan memikul tanggungjawab di atas apa yang telah orang lain lakukan.

Makna ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firmanNya:

وَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقُلْ لِي عَمَلِي وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ أَنْتُمْ بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ
Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah, "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Yunus: 41)









Saba’ Ayat 26

قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيمُ
Katakanlah: "Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia-lah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui".

Di akhirat kelak akan dibukakan oleh Alalh sendiri tentang perbezaan yang ada di antara merka, iaitu kaum mukmin dan kaum kafir, mana yang hak dan mana yang batil, mana pegangan yang teguh dan mana pendirian yang goyah, siapa di antara mereka yang berada di atas kebenaran dan siapa pula yang berada di jalan yang sesat.

Di sana nanti Allah akan memberi keputusan terhadap setiap amal perbuatan dengan seadil-adilnya. Semua amal perbuatan hamba-Nya akan ditimbang dengan neraca keadilan. Amal yang buruk dibalas dengan balasan yang setimpal dan amal yang baik dibalas dengan pahala berlipat ganda.

Allah Maha Mengetahui bilakah pembalasan dan hukuman itu akan dijatuhkanNya. Tidak ada seorang hamba pun yang dapat mengetahuinya kerana Dialah yang Maha Pemberi Keputusan dan Maha Mengetahui.









Saba’ Ayat 27

قُلْ أَرُونِيَ الَّذِينَ أَلْحَقْتُمْ بِهِ شُرَكَاءَ ۖكَلَّا ۚبَلْ هُوَ الَّهُ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Katakanlah: "Perlihatkanlah kepadaku sembahan-sembahan yang kamu hubungkan dengan Dia sebagai sekutu-sekutu (Nya), sekali-kali tidak mungkin! Sebenarnya Dia-lah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".

Kalau benar mereka sembah berhala atau lain-lainnya itu, yang mereka anggap sebagai sekutu-sekutu kepada Allah, maka cubalah perlihatkan, cubalah terangkan dan jelaskan apa kerjanya dan jasanya kepada mereka selama ini, yang mana satu perbuatannya yang telah menjadi jasa kepada mereka, adakah berhala itu turut menghidupkan dan mematikan ataupun bahagian manakah di dalam alam ini yang berhala-berhala itu telah ciptakan.

Sudah pasti mereka tidak akan dapat menerangkannya. Sebab sumber asli yang dapat dipertanggungjawabkan tentang kepercayaan itu tidak ada sama sekali. Mereka hanya berkhayal atau berangan-angan saja yang berhala itu dapat melakukannya. Tetap kenyataannya tidak sama sekali. Angan-angan kosong semata. Tak ubah seperti budak-budak kecil berkhayal tentang kewujudan dan kehebatan Ultraman datang menyelamatkan penduduk bumi dari sang raksaksa yang besar dan ganas. Adakah itu wujud? Tidak! Tidak sama sekali.

Maka sebab itulah ayat ini terus menyatakan bahwa ianya “ sekali-kali tidak mungkin!” Maksudnya sekali-kali tidaklah mereka akan sanggup mengemukakan alasan itu, kerana sudah memang ianya tidak ada. Bak kata pepatah, “orang yang tidak mempunyai apa-apa, tidaklah dapat memberikan apa-apa.”

Sebaliknya Allah lah Tuhan yang Esa, mempunyai kuasa yang perkasa, lagi bijaksana dalam perbuatanNya dan titah perintahNya. Serta di dalam agama yang disyariatkanNya. Yang menyebabkan siapa yang berpegang dengan agamaNya akan berbahagia hidupnya di dunia hingga ke akhirat.








Saba’ Ayat 28

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.

Allah menerangkan bahawa Nabi Muhammad itu bukan saja diutus untuk kaumnya saja ataupun umatnya saja. Tetapi nabi juga diutus untuk seluruh umat manusia di atas mukabumi ini. Nabi juga bertugas sebagai pembawa berita gembira bagi orang-orang yang mempercayai dan mengamalkan risalah yang dibawanya itu dan sebagai pembawa peringatan kepada orang-orang yang mengingkarinya atau menolak ajaran-ajarannya.

Nabi Muhammad adalah nabi penutup tidak ada lagi Nabi dan Rasul diutus Allah sesudah baginda. Dengan demikian pastilah risalah yang dibawanya itu adalah untuk seluruh umat manusia dari mula-mula nabi menyebarkan syariat sehingalah  sampai ke hari Kiamat. Dan kerana risalahnya itu adalah risalah yang terakhir maka di dalam risalahnya, terkandunglah peraturan-peraturan dan syariat hukum-hukum yang layak dan baik untuk dijalankan bagi setiap tempat dan setiap masa. Ini kerana risalah yang dibawanya itu adalah bersumber dari Allah Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dan segala apa yang ada pada keduanya.

Allah lah yang mengatur segala apa yang ada pada keduanya. Dialah yang mengatur semuanya itu dengan peraturan yang amat teliti sehingga semuanya berjalan dengan baik dan harmoni. Allah yang demikian besar kekuasaan-Nya tidak mungkin akan menurunkan suatu risalah yang mencakupi seluruh umat manusia kalau peraturan-peraturan dan syariat itu tidak mencakupi 'seluruh kepentingan manusia pada setiap masa. Dengan demikian pastilah risalahnya itu risalah yang baik untuk diterapkan kepada sesiapa saja dan umat yang mana jua pun di dunia ini. Hanya kejahilan lah yang menyebabkan ramai manusia yang berterusan menderhaka dan berada di dalam kesesatan.









Saba’ Ayat 29 Dan 30

وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
29 - Dan mereka berkata: "Kapankah (datangnya) janji ini, jika kamu adalah orang-orang yang benar?".

قُلْ لَكُمْ مِيعَادُ يَوْمٍ لَا تَسْتَأْخِرُونَ عَنْهُ سَاعَةً وَلَا تَسْتَقْدِمُونَ
30 - Katakanlah: "Bagimu ada hari yang telah dijanjikan (hari kiamat) yang tiada dapat kamu minta mundur daripadanya barang sesaatpun dan tidak (pula) kamu dapat meminta supaya diajukan".

Allah berulang-ulang kali menjelaskan bahwa hari kiamat itu pasti datang. Dan bila ia datang, tidak ada seorang pun yang akan selamat dari kecelakaan hari kiamat itu kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh. Di sini lah orang-orang kafir itu mengemukakan pertanyaan. Mereka bertanya, bilakah janji itu akan datang, sekiranya betul kamu orang yang beriman?

Kalau semata-mata hanya nak bertanya, kerana hendak tahu, tentu tidaklah ada salahnya. Tetapi mereka bertanya ini adalah sebagai untuk menentang. Di saat inilah seorang Rasul itu haruslah tabah hatinya dan tidak lekas gundah. Allah mengajar RasulNya untuk menjawab pertanyaan mereka itu dengan mengatakan bahwa “Bagimu ada hari yang telah dijanjikan (hari kiamat) yang tiada dapat kamu minta mundur daripadanya barang sesaatpun dan tidak (pula) kamu dapat meminta supaya diajukan".

Sesungguhnya janji itu telah ada dan waktunya pasti akan datang tepat, tidak lambat dan tidak cepat. Waktu datangnya telah pun ditentukan oleh Allah. Dan hanya Allah saja yang tahu bila ianya akan berlaku. nabi sendiri pun tidak tahu bila waktu itu akan berlaku. Kewajipan Rasul tidaklah sampai untuk mengetahui dan memberitahu bilakah jangkawaktu kiamat itu akan berlaku. Kewajipan rasul adalah untuk menyampaikan seruan dan ajaran yang akan menjadi bekal supaya manusia bersiap-siap  terlebih dahulu sebelum kedatangan hari kiamat itu.

Ini kerana waktu yang ditentukan Allah akan kedatangan hari kiamat itu tidaklah akan dapat dipengaruhi oleh desakan manusia agar ditangguhkan ke beberapa waktu, hanya kerana persiapan manusia sebelum lengkap. Dan ianya juga tidak dapat digesa supaya dicepatkan dari waktu yang telah pun ditetapkan. Memang ada golongan yang mahu agar hari kiamat itu dipercepatkan. Ianya adalah golongan yang mencintai Allah, yang sudah tidak sabar-sabar untuk menemui Allah dan sudah terlalu rindu untuk menghadap wajah Allah. 








No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.