Surah Luqman Ayat 21 - 34

Luqman Ayat 21

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ الشَّيْطَانُ يَدْعُوهُمْ إِلَى عَذَابِ السَّعِيرِ

Dan apabila dikatakan kepada mereka (yang ingkar): "Turutlah akan apa yang telah diturunkan oleh Allah" mereka menjawab:" (Tidak), bahkan Kami hanya menurut apa yang Kami dapati datuk nenek kami melakukannya". Patutkah mereka (menurut datuk neneknya) sekalipun Syaitan mengajak mereka itu (melakukan perbuatan yang menjerumuskan mereka) ke dalam azab api neraka yang marak menjulang?

Orang-orang yang menentang dan membantah ini, telah diserukan kepada mereka supaya mengikuti dan menuruti apa yang termaktub di dalam kitab Al Quran yang diturunkan Allah kepada mereka melalui Rasulullah saw. Ikutilah petunjuk dari kitab yang terang dan jelas ini. Supaya nanti mereka tidak akan meraba-raba lagi di dalam kegelapan fikiran yang tidak sihat. Ilmu Al Quran yang mempunyai penerangan serta bukti-bukti yang logik dan dapat diterima akal.

Tetapi mereka tetap menolak. Mereka kata yang mereka tetap nak mengikuti apa yang telah diajar oleh nenek moyang mereka terdahulu. Semua pesanan dan pusaka dari datuk nenek mereka yang mereka perolehi itu sudah cukup untk mereka. Selangkah pun mereka tidak akan menurut seruan Rasulullah.

Inilah jawapan yang berdasarkan hawa nafsu semata-mata. Maka Allah pun mencela mereka dengan firmannya: “Patutkah mereka (menurut datuk neneknya) sekalipun Syaitan mengajak mereka itu (melakukan perbuatan yang menjerumuskan mereka) ke dalam azab api neraka yang marak menjulang? “ apakah patut mereka ikut juga agama bapa dan nenek moyang mereka tanpa berdasarkan bukti? Kemungkinan yang kepercayaan nenek moyang mereka itu adalah berdasarkan hawa nafsu, yang dipengaruhi syaitan dan godaannya? Sedangkan syaitan pula kerjanya mengajak orang supaya bersama-sama dengannya untuk masuk ke dalam neraka, dibakar dengan api yang menyala-nyala? apakah itu yang agama yang mereka pilih? agama yang memasukkan mereka ke dalam neraka?

Ayat ini jelas menggambarkan betapa karutnya pemikiran mereka, yang menyebabkan keruntuhan akal ke peringkat yang serendah-rendahnya. Betapa tidak? Kerana mereka lebih suka berpandukan orang yang bodoh dari berpandukan dalil-dalil yang benar.

Luqman Ayat 22

وَمَنْ يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى وَإِلَى اللَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ

 Dan sesiapa yang berserah wajahnya kepada Allah (dengan ikhlas) sedang ia berusaha mengerjakan kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada simpulan (tali agama) yang teguh dan (ingatlah) kepada Allah jualah kesudahan segala urusan.

Di sini Allah sebutkan pula tentang sikap orang-orang yang mahu menyerahkan dirinya dan menghadapkan mukanya kepada Allah.

Penyerahan wajah pada hakikatnya ialah penyerahan diri, penyerahan jiwa raga. Disebut wajah yang bererti muka. Kerana mukalah yang menentukan peribadi manusia. Jika dipotong kepala seseorang, tinggal dari leher ke bawah saja, tidak akan diketahui siapakah orang itu. Tetapi dari kepalanya yang sudah dipotong, orang akan segera mengenali siapakah dia. Menghadapkan wajah atau menyerahkan wajah kepada Allah bermakna menyerahkan diri. Maksudnya beramal dengan ikhlas kerana Allah. Semua perintah Allah ditaati, hidupnya berjalan di atas syariat Allah dan meninggalkan segala larangan Allah.

Segala amal kebajikan dijaga dan dipelihara supaya menjadi lebih baik sehari ke sehari. Dalam erti kata lain, seseorang itu dikatakan sudah mempunyai pegangan hidup. Jadi tidak perlulah dibimbangi lagi kerana dia sudah mendapat jalannya. Dan dia akan selamat di dalam perjalanan hidupnya. Jadi dengan ini, nikmat batin sepertimana yang disebutkan di dalam ayat 20 tadi telah dia dapati. Telah ada di dalam dirinya. Kini dia telah kaya.

Luqman Ayat 23

وَمَنْ كَفَرَ فَلَا يَحْزُنْكَ كُفْرُهُ إِلَيْنَا مَرْجِعُهُمْ فَنُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

Dan sesiapa yang kufur ingkar, maka janganlah engkau (wahai Muhammad) berdukacita tentang kekufurannya itu; kepada Kamilah tempat kembalinya mereka, kemudian Kami akan memberitahu kepada mereka tentang apa yang mereka telah kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan segala (isi hati) yang terkandung di dalam dada.

Ayat ini adalah peringatan gembira kepada Rasulullah dan juga kepada kaum muslimin yang telah berjuang melanjutkan dakwah menegakkan agama Islam. Janganlah disedihkan dengan perlakuan mereka yang kufur kepada Allah dan ingkar terhadap ajaran-ajaran yang RAsulullah bawa. Ini kerana ketentutan Allah iaitu azabNya pastilah akan menimpa kepada mereka. Orang-orang kafir yang menentang ini mereka menyangka bahwa penolakan mereka akan habis smpai di situ saja di dunia ini. Mereka tidak sedar yang padahal kelak mereka akan dibangkitkan kembali, dan segala perbuatan mereka di dunia itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Dan Allah akan menilai segala perbuatan mereka dan akan membuka segala rahsia mereka.

Sesungguhnya tidak ada sesuatu apa pun yang dapat dirahsiakan oleh manusia di hadapan Allah nanti.

Luqman Ayat 24 Hingga 26

نُمَتِّعُهُمْ قَلِيلًا ثُمَّ نَضْطَرُّهُمْ إِلَى عَذَابٍ غَلِيظٍ

24 -  Kami akan berikan mereka menikmati kesenangan bagi sementara (di dunia), kemudian Kami akan memaksa mereka (dengan menyeretnya) ke dalam azab yang amat berat.

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

25 -  Dan sesungguhnya jika engkau (wahai Muhammad) bertanya kepada mereka (yang musyrik) itu: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Sudah tentu mereka akan menjawab: "Allah". Ucapkanlah (wahai Muhammad): "Alhamdulillah" (sebagai bersyukur disebabkan pengakuan mereka yang demikian - tidak mengingkari Allah), bahkan kebanyakan mereka tidak mengetahui (hakikat tauhid dan pengertian syirik).

لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

26 - Allah jua yang memiliki segala yang ada di langit dan di bumi; sesungguhnya Allah Dia lah jua yang Maha Kaya, lagi sentiasa Terpuji.

Segala kesenangan dan kemegahan hidup yang tidak dijiwai dengan mengingati Allah, itu semua adalah kemegahan yang sebentar cuma. Walaupun seberapa lama hidup di dunia, namun kemudian tetap juga akan terasa bahwa hidup yang dilalui itu hanyalah cuma sekejap saja. Berbagai ragam tekanan batin akan mereka rasakan, meskipun dilihat pada zahirnya mereka bersenang lenang dan bermegah-megah.

Dan mereka tetap juga akan mengharungii hidup sepertimana yang ditetapkan oleh Allah. Dari muda menjadi tua. Kalau tidak tua pun, bila sampai masa untuk mati, akan mati juga walaupun masih muda. Kalau hidup dipanjangkan ke usia tua, akan dirasai bahwa kemegahan dunia ini tidaklah bererti apa-apa lagi. Dari senang dan sihat akan datanglah sakit. Terlantar. Lalu mati juga. Dan semuanya itu hanyalah dalam waktu yang sekejap saja. Umur itu sendiri setiap hari bukanlah akan bertambah tetapi berkurang. Ke mana akan mereka pergi akhirnya kalau selama ini hidup mereka tidak disertai dengan mengingati Allah?

Dan orang-orang yang menentang ini, sekiranya ditanyakan kepada mereka siapakah yang menciptkan semua langit dan bumi, pasti mereka tidak akan menjawab bahwa yang menciptkan semua ini adalah berhala mereka, atau pokok keramat mereka, ataupun penguasa mereka, ataupun kubur sembahan mereka. Tidak akan ada yang menjawab begitu. Sebab semua mereka memang mengakui bahwa Tuhan hanya yang satu itu saja. Iaitu Allah.  

Dengan itu ucapkanlah puji-puji bagi Allah yang setinggi-tingginya, kerana di dalam hati mereka ini masih ada lagi titik terang. Segala puji bagi Allah di atas pengakuan orang-orang yang menyekutukan Allah itu. Dasar kepercayaan masih ada. Cuma selama ini dasar kepercayaan yang ada di dalam hati itu telah ditimbus oleh kebodohan, kegelapan dan kepercayaan kepada agama warisan nenek moyang mereka yang tidak mereka selidiki dahulu kebenarannya. Kebanyakan mereka tidak mengetahui siapakah sebenarnya yang layak dipuji dan tidak mengetahui kepada siapa mereka mesti bersyukur.

Sesungguhnya semua yang ada di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah. Adalah hak milik Allah. Tidak ada siapa yang boleh mengaku atau mendakwa kepunyaannya. Sesungguhnya Allah itu maha kaya lagi maha terpuji maka hanya Allah sajalah yang layak untuk disembah dan berhak dipuji.

Luqman Ayat 27 Dan 28

وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

27 -  Dan sekiranya segala pohon yang ada di bumi menjadi pena, dan segala lautan (menjadi tinta), dengan dibantu kepadanya tujuh lautan lagi sesudah itu, nescaya tidak akan habis Kalimah-kalimah Allah itu ditulis. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.

مَا خَلْقُكُمْ وَلَا بَعْثُكُمْ إِلَّا كَنَفْسٍ وَاحِدَةٍ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ

28 -  (Bagi Allah Yang Maha Kuasa) soal menciptakan kamu semua (dari tiada kepada ada), dan soal membangkitkan kamu hidup semula sesudah mati, tidak ada apa-apa sukarnya, hanyalah seperti (mencipta dan menghidupkan semula) seorang manusia sahaja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha Melihat.

Allah mengibaratkan bahwa sekiranya segala kayu yang ada di hutan di dunia ini dijadikan kalam, atau pena  dan lautan ditambah dengan tujuh lautan lagi lalu dijadikan dakwat , lalu kalam dan dakwat itu digunakan untuk menulis sekian banyak kalimah-kalimah Allah, dituliskan segala kekayaan Allah, kebesaran Allah dan segala sesuatu yang Allah tentukan atau yang Allah kuasai, akan habislah kayu yang menjadi pena itu patah dan akan keringlah laut dengan tambahan tujuh lautan itu, namun kalimah Allah tidak juga akan kering, belum juga tercatat dengan sepenuhnya.

Ayat ini adalah sebagai sambungan dari keterangan di hujung ayat yang sebelumnya yang mengatakan bahwa Allah itu adalah Maha Kaya, Maha Terpuji.

Maka dapatlah kita sama-sama renungkan dan tambahkan keyakinan di dalam diri kita tentang agama Islam yang kita anuti sekarang ini. Sejak manusia menjadi penghuni bumi dan diberikan Allah akal dan fikiran, manusia telah berusaha dengan sepenuh tenaga dan dengan segala kemahiran yang ada untuk mencungkil dan mengetahui rahsia-rahsia Allah yang tersembunyi. Sehinggakan kian lama kian berkembang ilmu pengetahuan yang didapati. Sehinggakan manusia  telah mengadakan pusat-pusat penyelidikan, universiti-universiti, pusat-pusat kajian dan perpustakaan, dan seumpamanya lagi.

Namun yang telah diketahui oleh manusia setakat ini hanyalah sedikit saja dari ilmu pengetahuan Allah. Otak manusia dan tenaga manusia adalah terlalu kecil untuk mengetahui semua yang Allah ada. Kebesaran dan keagungan Allah tidak akan ada seorang pun yang dapat meliputi pengetahuan mengenainya. Dan tidak seorang pun daripada manusia yang sampai kepada hakikat perkara-perkara yang disebutkan itu apalagi untuk menghitungnya adalah jauh sekali.    

Allah kata lagi bahawa sesungguhnya makhluk-makhluk Allah yang begitu banyak, mula-mula diciptakanNya, kemudian dibangkitkan Nya semula pada hari kiamat sesudah dimusnahkanNya, tidaklah menjadi kepayahan bagi Allah untuk mengadakannya semula. Dan tidak menyusahkan bagiNya untuk menguruskan semuanya. Bahkan mudah saja. Semuanya bagi Allah adalah ibarat menciptakan diri seorang sahaja. Perkara ini sebagaimana dinyatakan dengan firmanNya pada ayat 82 Surah Yasin yang bermaksud: “Urusan Allah apabila Dia menghendaki sesuatu, cukup dengan bertitah, “jadilah engkau’ maka jadilah ia.”

Sesungguhnya Allah itu mendengar apa-apa yang dituturkan oleh hamba-hambaNya, dan Allah melihat segala perbuatan mereka.

Luqman Ayat 29

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَأَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

29 -  Tidakkah engkau memerhatikan bahawa Allah memasukkan malam pada siang dan memasukkan siang pada malam (silih berganti), dan Ia memudahkan matahari dan bulan (untuk faedah makhluk-makhlukNya)? Tiap-tiap satu dari keduanya beredar untuk suatu masa yang telah ditetapkan. Dan (ingatlah) sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dengan mendalam akan apa yang kamu lakukan.

Allah menyebutkan peranan langit dan bumi iaitu gerakan keduanya telah melibatkan adanya dua suasana yang dinamakan malam dan siang. Adapun kedua-duanya suasana malam dan siang ini, datangnya secara langsung dengan bergilir-gilir.

Oleh sebab itu Allah menyuruh manusia supaya memerhatikan walaupun susunan ayat ini berbentuk pertanyaan bahawasanya Allah itu memasukkan malam ke dalam siang, maksudnya adalah: dipanjangkannya waktu malam dari waktu siang. Yang seolah-olah malam telah masuk melampaui batasan siang dalam beberapa minit atau beberapa jam pada masa musim sejuk. Bermakna pada masa musim sejuk suasana malam menjadi panjang dan suasana siang menjadi pendek.

Dan Allah memasukkan siang ke dalam malam yang maksudnya, : waktu siang dipanjangkan dan waktu malam menjadi pendek pada masa musim panas. Perkara ini jelas sekali dapat diperhatikan oleh penduduk di negeri yang berada jauh letaknya dari kawasan garisan Khatulistiwa. Semakin jauh negeri itu dari daerah Khatulistiwa semakin jelas terasa perbezaan panjang dan pendeknya suasana malam dan siang tersebut. Sedangkan di negeri daerah Khatulistiwa pula perbezaan panjang dan pendeknya suasana malam dan siang tidaklah ketara sangat.

Kemudian allah menyebutkan sebahagian peranan langit dan bumi yang melibatkan adanya matahari dan bulan. Iaitu Allah juga mengadakan matahari dan bulan, bagi kemudahan manusia dan kepentingan makhluk-makhluk yang lain. Keduanya kelihatan beredar terus menerus tidak berhenti-henti dalam menjalankan tugas masing-masing mengikut peredarannya yang tepat dan tetap. Hinggalah sampai ke satu tempoh yang ditentukan iaitu apabila hari kiamat sudah menjelang barulah ia akan berhenti.

Dan sesungguhnya Allah itu tahu apa yang kita kerjakan. Maksudnya Allah akan memberikan pembalasan kepada setiap apa yang kita kerjakan. Yang baik dibalas baik. Yang buruk dibalas buruk juga. Tidak ada satu pun yang terkecuali dan terlepas dari perhitungan Allah.

Luqman Ayat 30

ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ

30 - Bersifatnya Allah dengan penuh kekuasaan dan luas ilmu pengetahuan itu kerana bahawasanya Allah Dia lah sahaja Tuhan Yang Sebenar-benarnya, dan bahawa segala yang mereka sembah selain dari Allah adalah palsu belaka. Dan (ingatlah) sesungguhnya Allah Dia lah Yang Maha Tinggi keadaanNya, lagi Maha Besar (kekuasaanNya).

Demikianlah adanya peraturan dan ketentuan Allah itu, Maha Perkasa, Maha Bijaksana, Maha Teliti, Maha Teratur. Dan segala yang bersifat sempurna hanyalah pada Allah saja. Kebenaran itu dapat kita buktikan di dalam alam seluruhnya, baik di langit ataupun di bumi. Sampai kepada perjalanan hidup binatang-binatang, kayu-kayu, tumbuhan, semakin kita perhatikan akan semakin bertambah mengagumkan.

Allah lah sebenar-benarnya tuhan. Hanya Allah sajalah yang berhak untuk disembah, sedangkan yang lainnya seperti patung dan berhala itu adalah salah dan tidak layak untuk disembah. Dan sesungguhnya Allah itu Maha Tinggi mengatasi segala ketinggian dan menguasainya. bahkan segala sesuatu itu akan tunduk kepadaNya juga. Dan Allah itu Maha Besar dengan segala sifat kebesaranNya.

Luqman Ayat 31

أَلَمْ تَرَ أَنَّ الْفُلْكَ تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِنِعْمَةِ اللَّهِ لِيُرِيَكُمْ مِنْ آيَاتِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ

 Tidakkah engkau memerhatikan bahawasanya kapal-kapal belayar di laut dengan nikmat Kurnia Allah, untuk diperlihatkan kepada kamu sebahagian dari tanda-tanda kemurahanNya? Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi keterangan-keterangan dan bukti (untuk berfikir) bagi tiap-tiap (mukmin) yang tetap teguh pendiriannya, lagi sentiasa bersyukur.

Setelah Allah menyuruh manusia memerhatikan gantian antara siang dengan malam, penundukan matahari bersama bulan, di ayat ini manusia dibawa pula beralih ke lautan untuk melihat kapal-kapal yang berlayar. Mula-mula sekali dibandingkan kebesaran dan keluasan laut dengan kecilnya kapal yang berlayar itu. Ingatlah bahwa bumi ini hanyalah satu perlima saja tanah daratan dan selainnya adalah lautan. Dengan kapal manusia berlayar mencari pulau dan benua lain.

Mari kita perhatikan kebesaran laut dengan airnya yang terus bergerak tidak berhenti-henti. Yang mencecah ke tepi pantai itu adalah ombak, dan di hujung ombak itu ialah riak. Dan ombak tadi dihantarkan oleh gelombang dan gelombang itu berjalan di atas yang dinamakan alun. Alun yang kecil akan membawa kapal ke destinasi yang dituju. Tetapi alun yang besar pula adakalanya adalah setinggi gunung. Alun besar itulah yang kelak akan menenggelamkan kapal.

Keadaan di antara kapal dan laut yang luas ini benar-benar telah menunjukkan tanda-tanda kebesaran Allah. Yang membuatkan manusia yang memikirkan perkara ini akan menjadi insaf dengan kurnia Allah yang sekian banyaknya. Sekiranya kita berada di dalam kapal itu dan kita perhatikan di sekeliling kita yang rata-ratanya adalah lautan yang luas. Sayup mata memandang.  Serasa diri kita ini kecil sangat dan tidak bermakna apa-apa pun. 

Kapal yang besar yang kita kemudi ini pun hanyalah seumpama daun yang terapung-apung saja kalau dilihat dari jauh. Bila-bila masa kita dan kapal boleh tenggelam sekiranya dipukul gelombang ombak yang besar. Dan sekelip mata kita bersama kapal… hilang ke dasar lautan. Tidak kelihatan lagi. Dan kita ni sebagai manusia, yang merasakan diri kita sangat megah dan memegang peranan penting mengemudi kapal yang tersangat canggih dan gah itu, sudah tidak kelihatan lagi. Sudah ghaib ditelan kebesaran lautan. Alangkah lemahnya kita berbanding gelombang ombak lautan itu.

Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi keterangan-keterangan dan bukti (untuk berfikir) bagi tiap-tiap (mukmin) yang tetap teguh pendiriannya, lagi sentiasa bersyukur.

Perubahan angin di laut itu pun selalunya akan berubah-rubah. Ada kalanya ia tenang berhembus, dan ada kalanya ia menghasilkan gelombang yang besar dan meninggi seumpama seekor raksaksa yang mengganas. Dan sebagai nakhoda kapal, kita perlulah belajar untuk bersabar dan bertenang. Dan cuba untuk berfikir secara waras untuk mengambil langkah seterusnya supaya kapal tidak karam dek ombak yang melanda.

Oleh sebab itu maka seseorang itu haruslah melatih diri supaya bersabar dan bersyukur. Ketika bahaya datang mengancam hendaklah sabar jangan gelisah. Kerana keadaan yang membahayakan itu tidaklah akan tetap terus berada dengan kita. Ianya pasti pergi juga. Dan bila bahaya telah berlalu maka hendak lah kita bersyukur, kerana hanya Allah saja lah yang dapat melepaskan diri kita dari bahaya itu.

Itulah sebabnya maka beberapa ulamak mengatakan bahwa iman itu terbahagi dua. Iaitu sabar dan syukur. Dengan sabar dan syukur maka orang yang beriman tadi akan jadi bertambah dekat dengan Allah. Sebab bahaya tadi tidak membuatkan ia cemas dan kurniaan Allah tidak membuatkan ia lupa daratan.

Luqman Ayat 32

وَإِذَا غَشِيَهُمْ مَوْجٌ كَالظُّلَلِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ فَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا كُلُّ خَتَّارٍ كَفُورٍ

 Dan (orang-orang yang tidak bersifat demikian) apabila mereka dirempuh serta diliputi oleh ombak yang besar seperti kelompok-kelompok awan menyerkup, pada saat itu mereka semua berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan kepercayaan mereka kepadaNya semata-mata. Kemudian bila sahaja Allah menyelamatkan mereka ke darat maka sebahagian sahaja di antara mereka yang bersikap adil (lalu bersyukur kepada Allah serta mengesakanNya). Dan sememangnya tiada yang mengingkari bukti-bukti kemurahan Kami melainkan tiap-tiap orang yang bersifat pemungkir janji, lagi amat tidak mengenang budi.

Ayat ini adalah menggambarkan orang yang tidak beriman yang menghadapi pelayaran.

Setelah didapati bahwa tidak ada lagi tempat untuk berlindung, tanah daratan sudah tidak nampak sama sekali, pulau pun tidak ada, dan langit gelap dselaputi awan yang tebal dan hujan menimpa-nimpa dengan lebatnya. Ketika itu barulah mereka ingat hanya Allah saja Yang Maha Kuasa yang dapat melepaskan mereka dari bahaya.

Di dalam kapal itu mereka ada juga membawa patung berhala untuk disembah. Dengan harapan mereka semoga mereka selamat di dalam pelayaran. Tetapi setelah bahaya telah melanda mereka tidak teringat pun untuk memohon pertolongan dari berhala-behala yang mereka bawa itu. Waktu itulah mereka betul-betul telah memohon kepada Allah. Memohon pertolongan dengan seikhlas hati mereka. Tidak bercampur ingatan mereka sedikit pun dengan benda yang lain. Hanya Allah.

Tetapi setelah bahaya itu dihapuskan dan mereka selamat sampai ke daratan, maka hanya sebahagian saja dari mereka yang akan memikirkan tentang segala pengalaman, menilai kekuatan diri dan meneruskan langkah dengan berhati-hati.  Manakala sebahagian lagi, setlah kembali ke daratan dengan aman, mereka mula lupa bahwa mereka pernah diancam oleh bahaya maut lautan. Mereka lupa yang mereka pernah merintih meratap dan berdoa kepada Allah agar diri mereka ditolong. Mereka tidak ingat lagi semua itu. Orang-orang yang begitu adalah orang yang tidak mengenang budi dan tidak mengenang jasa. Malahan mereka adalah termasuk dalam orang-orang yang kufur nikmat.

Luqman Ayat 33

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَا يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ

Wahai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhan kamu, dan takutilah akan hari (akhirat) yang padanya seseorang ibu atau bapa tidak dapat melepaskan anaknya dari azab dosanya, dan seorang anak pula tidak dapat melepaskan ibu atau bapanya dari azab dosa masing-masing sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar, maka janganlah kamu diperdayakan oleh kehidupan dunia, dan jangan pula kamu diperdayakan oleh bisikan dan ajakan Syaitan yang menyebabkan kamu berani melanggar perintah Allah.

Allah menyeru manusia supaya bertakwa kepada kepadaNya sebagai nasihat dan mengingatkan mereka tentang kedatangan hari kiamat. Hari kiamat adalah hari di mana Allah akan mengadakan pengadilan untuk menghukum hamba-hambaNya dan juga memberi ganjaran kepada hamba-hambaNya. Peringatan di dalam ayat ini adalah lebih ditujukan kepada orang-orang kafir Quraisy dan juga kepada manusia yang kufur di serata dunia ini juga.

Allah menyuruh supaya takut kepada kemurkaan Allah dan jangan sampai ditimpa kemurkaanNya, kerana pada hari kiamat nanti tidak seorang pun yang akan dapat menolong orang lain semasa dijatuhi hukuman dan seksaan. Umpamanya, seorang bapa tidak akan dapat menolong anaknya, begitu juga dengan si anak tidak akan dapat menolong bapanya. Kerana urusan menghukum adalah di tangan Allah dan tidak berguna di sisi Allah apa jua jenis pertolongan yang biasanya diberikan semasa di dunia dahulu.

Tidak ada yang dapat menolong seseorang itu agar terselamat di hari kiamat kecuali amalan soleh yang telah dikerjakan semasa di dunia.

Sesungguhnya janji Allah itu benar. Kedatangan hari akhirat ataupun kiamat itu benar, kerana Allah telah menjanjikannya dan tidak sekali-kali akan memungkirinya.

Setelah itu Allah mengingatkan supaya berhati-hati jangan sampai terpengaruh oleh dua perkara yang disebutkan ini di dalam firmanNya iaitu “....maka janganlah kamu diperdayakan oleh kehidupan dunia, dan jangan pula kamu diperdayakan oleh bisikan dan ajakan Syaitan yang menyebabkan kamu berani melanggar perintah Allah.”

Kemewahan dan kelazatan di dunia yang penuh dengan perhiasannya itu, menyebabkan ramai orang yang tertarik dan berebut-rebut menikmatinya di dalam dunia ini. Maka janganlah kita tertipu olehnya. Apabila telah tertipu, maka kita akan jadi khayal, lalai, sehingga kita lupa untuk mencari bekal dan persiapan untuk melepaskan diri dari seksaan Allah pada hari kiamat yang berupa amal soleh dan kebaktian kepada Tuhan.

Kerja syaitan adalah menipu mansuai dengan memujuk supaya mahu berbuat maksiat. Syaitan memang pandai menggunakan kata-kata yang manis yang dibisikkan ke hati padahal isinya racun yang berbisa. Umpamanya syaitan itu menganjurkan dengan berkata, ‘buatlah maksiat kemudian bolehlah kamu bertaubat semula selepas ini.’ Dan syaitan akan terus memujuk dan memujuk kita sehingga kita lupa adanya hari kiamat dan lupa untuk menyediakan persiapan untuk hari tersebut. Maka jadinya kita akan membawa dosa lebih banyak dari kita membawa pahala. Semoga kita disedarkan dan dijauhkan Allah dari tipu daya syaitan.

Luqman Ayat 34

نَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

34 -  Sesungguhnya di sisi Allah pengetahuan yang tepat tentang hari kiamat. Dan Dia lah jua yang menurunkan hujan, dan yang mengetahui dengan sebenar-benarnya tentang apa yang ada dalam rahim (ibu yang mengandung). Dan tiada seseorang pun yang betul mengetahui apa yang akan diusahakannya esok (sama ada baik atau jahat); dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi negeri manakah ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Amat Meliputi pengetahuanNya.

Allah mengingatkan pula tentang lima perkara yang tidak ada sesiapa pun yang mengetahuinya, melainkan Allah.

1 . Tidak ada seorang jua pun yang tahu selain Allah, bila akan terjadinya kiamat itu. Nabi-nabi pun tidak tahu. Malaikat-malaikat yang terdekat dengan Allah juga tidak tahu.

2 . Tida ada seorang pun yang tahu bilakah akan turunnya hujan kecuali Allah. Adapun orang-orang yang mempunyai pengetahan untuk menerangkan tentang ramalan keadaan cuaca, bilakah turunnya hujan, angin ribut yang bertiup, gerhana bulan dan gerhana matahari, semuanya itu ada perhitungannya dalam ilmu kira-kira. Jadi perkara ini bukanlah termasuk di dalam ilmu ghaib. Sebabnya kerana sudah ada tanda-tandanya, alamat yang menunjukkan bahwa ia akan berlaku. Tanda-tanda yang seperti itu adalah termasuk di dalam perkara yang dpat manusia maklumi dan menguasainya dengan ilmu pengetahuan.

3 . Allah sajal yang tahu jenis, atau jantina yang ada di dalam kandungan ibu yang mengandung, samada lelaki ataupun perempuan, satu ataupun kembaar, sempurna ataupun kurang sifatnya dan lain-lain seumpamanya.

4 . Hanya Allah saja yang mengetahui samada usaha yang dilakukan seseorang itu merupakan usaha yang baik ataupun buruk. Manusia hanyalah merencanakan saja, adapun kepastian keputusannya samda baik ataupun buruk adalah tetap di tangan Allah.

5 . Tidak ada seorang pun yang tahu tempat di mana kematiannya akan berlaku, adakah di tempat tidur ataupun di medan pertempuran, di lautan ataupun di daratan. Hanya Allah saja yang maha mengetahui.

Sesungguhnya Allah itu adalah Maha Mengetahui akan segala sesuatu yang besar mahupun yang kecil. Yang dekat mahupun yang jauh, ghaib ataupun nyata. Allah juga maha Teliti sampaikan kepada yang sekecil-kecil kejadian dan yang sudah lama terjadi, yang sedang terjadi dan akan terjadi, semuanya adalah di dalam ilmuNya. Di dalam penelitianNya. Dan ianya berjalan, berkembang, menurut aturanNya yang telah ditentukan.

Demikianlah, akhir dari tafsir surah Luqman. Segala puji bagi Allah, Rabb sekalian alam. Cukuplah hanya Allah pelindung kami. Dia lah sebaik-baik pelindung.